Indeks Pahlawan Nasional

Drama Teatrikal Roode Burg Soerabaia
Sabtu, 5 Nov 2016

Drama Teatrikal Roode Burg Soerabaia

Komunitas pecinta sejarah Roode Burg Soerabaia bersama sejumlah pelatih Sekolah Komando Pasukan Katak (Sekopaska) TNI AL mementaskan drama teatrikal pertempuran saat "Historical Re-Enactment Photo Contest" di benteng Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan yang digelar di kawasan bangunan bersejarah tersebut dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Doa Kiai Subkhi di Ujung Bambu Runcing Para Pejuang
Humaniora
Sabtu, 5 Nov 2016

Doa Kiai Subkhi di Ujung Bambu Runcing Para Pejuang

Indonesia merdeka memang atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dorongan keinginan luhur rakyatnya untuk menjadi bangsa yang bebas, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Tapi selain itu, ada juga pengaruh karomah para kiai. Buktinya, seperti kisah Kiai Subkhi.
Moncer karena Olahraga, Tersingkir di era Soeharto
Humaniora
Sabtu, 5 Nov 2016

Moncer karena Olahraga, Tersingkir di era Soeharto

Maladi pernah jadi pengurus PSSI, menjadi tentara di masa revolusi, dua kali mencicipi jabatan bergengsi sebagai menteri. 
Sang Pemula di Segala Lini Massa
Humaniora
Sabtu, 5 Nov 2016

Sang Pemula di Segala Lini Massa

Bukan hanya Bapak Pers Indonesia atau pahlawan nasional, Tirto Adhi Soerjo merupakan penggerak di nyaris segala lini masa. Ia hulu yang mengawali sekaligus membuka arus perjuangan menuju era pergerakan nasional.
Mengingat Pahlawan, Belajar Kepada Tindakan
Indepth
Sabtu, 5 Nov 2016

Mengingat Pahlawan, Belajar Kepada Tindakan

Masihkah kita memerlukan pahlawan dan kepahlawanan? Mengapa pahlawan dan kepahlawanan tak pernah absen dari masa kini?
Aksi Tolak Gelar Pahlawan Soeharto
Rabu, 2 Nov 2016

Aksi Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menolak pengangkatan Presiden kedua RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional.
Persinggungan Soeharto dengan Para Pahlawan Revolusi
Humaniora
Selasa, 25 Okt 2016

Persinggungan Soeharto dengan Para Pahlawan Revolusi

Soeharto dalam beberapa sumber disebutkan pernah bersinggungan dengan beberapa pahlawan revolusi, terutama Yani. Bahkan ia pernah diselidiki terkait kasus korupsi, dan Sutoyo Siswomiharjo serta S. Parman—dua Pahlawan Revolusi—masuk di dalam tim pemeriksanya.
Kemensos Usulkan Lima Pahlawan Nasional Terbaru
Sosial budaya
Kamis, 22 Sept 2016

Kemensos Usulkan Lima Pahlawan Nasional Terbaru

Lima nama baru telah disiapkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk diusulkan menjadi Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2016 nanti.
Rupiah Bakal Dihiasi Gambar 12 Pahlawan Nasional
Sosial budaya
Rabu, 14 Sept 2016

Rupiah Bakal Dihiasi Gambar 12 Pahlawan Nasional

Dengan pertimbangan sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada Pahlawan Nasional, pemerintah menetapkan gambar 12 Pahlawan Nasional sebagai gambar utama Rupiah kertas dan logam.
Cendekia Minang di Abad Silam
Sosial budaya
Selasa, 13 Sept 2016

Cendekia Minang di Abad Silam

Minangkabau punya banyak orang terpelajar yang populer di Indonesia. Mereka ikut mendirikan Republik Indonesia dan memperkaya sastra tanah air juga.
Memperjuangkan Pahlawan Nasional untuk Perancang Garuda
Sosial budaya
Jumat, 1 Juli 2016

Memperjuangkan Pahlawan Nasional untuk Perancang Garuda

Sebagai perancang lambang negara Garuda Pancasila, Sultan Hamid II layak menjadi Pahlawan Nasional. Yayasan Sultan Hamid II sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah Kalimantan Barat, dan juga sudah menghadap Menteri Sosial RI.
Indepth
Jumat, 1 Juli 2016

"Sultan Hamid II Tidak Terbukti Melakukan Makar"

Tak banyak orang Indonesia tahu Sultan Hamid II dari Pontianak adalah perancang Lambang Negara Garuda Pancasila akan diajukan sebagai Pahlawan Nasional oleh Yayasan Sultan Hamid II. Setelah Republik Indonesia Serikat (RIS) bubar, Sultan Hamid II pun tersingkir dari panggung politik. Selaku Ketua Yayasan Sultan Hamid II, Anshari Dimyati mengajukan Sultan Hamid II sebagai Pahlawan Nasional atas jasanya sebagai perancang lambang negara Garuda Pancasila. Berikut wawancara Tirto.ID dengan Anshari Dimyati: