Indeks Marah

Umat Islam harus tahu dan menjauhi beberapa penyakit hati karena Allah mengancam dengan azab yang pedih. Berikut dalil, macam, hingga cara menghindarinya.

Kebiasaan memarahi anak dapat menyebabkan gangguan mental pada anak dan perilaku ke depannya. Simak cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi.

Ibu Brigadir J kesal dengan Hendra Kurniawan dkk karena diberi tahu tidak ada CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo.

Marah bukan sekadar luapan emosi jika yang melakukannya adalah politikus seperti Risma. Ada manfaat yang mungkin mereka pun menyadarinya: menggaet pemilih.

Para orang tua bisa menggunakan sejumlah cara jitu untuk menenangkan anak yang sedang rewel, tanpa harus menyodorkan gadget kepada si kecil.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredam emosi dengan cara positif, seperti melakukan hitung mundur, ambil napas dan pergi berkeliling atau berjalan-jalan.

Kata sapa tak lepas dari identitas gender dan struktur sosial.

Benarkah lapar bisa menyebabkan seseorang mudah marah?

Sedih, marah, dan putus asa bisa terjadi saat seseorang mendengar mantan kekasih menikah.

Masyarakat marah dengan pernyataan "tampang Boyolali" yang pernah terucap oleh Prabowo Subianto karena faktor daerah adalah bagian kebanggaan.

Senyum tidak identik dengan bahagia, namun juga mengekspresikan suasana (hati) yang buruk: marah, sedih, malu, takut, dan lain-lain.

Ada banyak faktor yang memicu amarah pekerja kantor di tempat kerjanya, mulai dari hubungan buruk dengan si bos dan rekan kerja, maupun fasilitas kantor yang tak memadai. Menyalurkan amarah di ruang katarsis ternyata bukan solusi terbaik sebab hanya menyiram bensin ke kobaran api. Tenangkan diri, alihkan perhatian untuk aktivitas yang menyenangkan.

Filsuf dan praktisi Zen, Alan Watss pernah berkata. Kemarahan adalah bentuk kekejaman dan kekanak-kanakan dari jiwa. Seseorang yang tunduk pada amarah adalah manusia yang lemah di hadapan kejahatan. Menahan amarah dan membiarkannya tidak mengganggumu adalah sebuah tindakan bijak dan waskita. Namun, bisakah kita terus menerus sabar?