Indeks Istirahatlah Kata-kata

Kita bisa berdebat apakah pilihan para pembuat Istirahatlah Kata-Kata untuk menampilkan periode "sunyi" kehidupan Wiji Thukul tepat atau tidak, juga apakah film itu penting atau tidak. Namun, untuk mengetahui mutunya, kita perlu pembicaraan yang lain.

Pro-kontra film Wiji Thukul dan penayangannya di jaringan bioskop komersil.

Sepanjang hidupnya, Thukul mengajak dan membangunkan keberanian orang dengan pelbagai cara.

"aku memang masih utuh dan kata-kata belum binasa" — Wiji Thukul, 18 Juni 1997

Jangan mengharap ada adegan penculikan Wiji Thukul dalam film Istirahatlah Kata-kata. Film ini justru menggambarkan sosok Thukul dalam titimangsa yang paling dibayangi ketakutan, kecemasan, juga kerinduan terhadap istri dan anaknya.

Sipon berbicara tentang Istirahatlah Kata-Kata, film yang mengisahkan sang suami Wiji Thukul.

Film tentang seorang penyair yang dihilangkan oleh rezim Soeharto, mengambil masa saat bersembunyi dari kejaran tentara dan intelijen Orde Baru. Personal sekaligus politis: menuntut negara untuk segera menuntaskan kasus kejahatan atas kemanusiaan.

Masa singkat pelarian Thukul yang digambarkan dalam film ialah periode paling kompleks dan krusial dalam sejarah politik Indonesia di akhir Orde Baru.

Film "Istirahatlah Kata-Kata" yang akan diputar di delapan kota Indonesia pada 19 Januari 2017 mendatang diharapkan dapat mendorong Presiden Joko Widodo untuk tergerak menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu.