Istilah baby boomers, X, Y, dan Z begitu lazim untuk menggambarkan keterwakilan sebuah generasi dan rentang pengalaman bersama yang mereka alami dan menentukan selera terhadap pasar. Belakangan ini muncul Gen-M atau Generation Muslim. Siapa mereka?
Pasar warga muslim di Inggris yang mencapai lebih dari tiga juta jiwa atau sekitar 5,4 persen populasi pada 2014 dibidik para pelaku bisnis busana muslim.
Dalam edisi Oktober 2016, Majalah Playboy menampilkan seorang perempuan berjilbab di rubrik "Renegade". Di tengah semakin besarnya perhatian industri pakaian dan internet terhadap hijab, Playboy tak mau kalah mengambil momentum.
Majalah Playboy menampilkan perempuan berhijab untuk pertama kalinya. Ialah Noor Tagouri, perempuan berdarah Libya - Amerika yang ingin membawa perubahan pada dunia.
Pakaian dan atribut perempuan ternyata penting bagi negara. Itulah mengapa beberapa negara sampai repot mengeluarkan aturan terkait pakaian dan atribut yang boleh dan tidak boleh dipakai oleh perempuan.
Selama ini, busana muslim "kurang terwakili di media gaya hidup" dan di sisi lain "terlalu terwakili di media berita". Hal ini terjadi karena dua asumsi yang saling berhubungan: "fashion adalah pengalaman Barat" sementara "muslim bukanlah bagian dari Barat." Kini semuanya berubah, jilbab dan abaya telah menjadi bagian dari mode di Barat.
Peragaan busana hasil karya warga binaan di Rutan Kelas 1 Cipinang sebagai ajang promosi kepada para pemangku kepentingan untuk dapat bekerja sama memproduksi dan memasarkan hasil karya unggulan warga binaan.
Bisnis hijab bukan lagi mainan pedagang pasar. Brand-brand kelas dunia ramai-ramai ikut merambah bisnis ini. Hijab bukan lagi sekadar penutup aurat, tapi sudah menjelma menjadi industri yang menggiurkan. Gelombang baru akan segera menyapa gelombang hijab sebagai tren dunia. Menurut Rafi-Uddin Shikoh, ada beberapa faktor yang dapat mendorong kemajuan industri muslimah .