Indeks Elpiji Nonsubsidi

Sejumlah pemilik warung di kawasan Bekasi, Jawa Barat memilih untuk menambah stok gas subsidi 3 kilogram pasca kenaikan harga gas non subsidi.

Ekonom optimistis kenaikan harga Pertamax Cs dan LPG non subsidi tidak akan memicu terjadinya inflasi dan menimbulkan gejolak di masyarakat.

Ekonom menuturkan kenaikan BBM dan elpiji non subsidi merupakan aksi korporasi Pertamina dengan tetap mengacu Kepmen ESDM 62/2020.

Pertamina menaikkan harga elpiji ukuran 5,5 kg dan 12 kg alias elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas. Kenaikan mulai berlaku pada Minggu (10/7/2022) kemarin.

Pertamina menjelaskan penyesuaian harga dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

Pertamina menaikkan harga elpiji non subsidi Rp1.600-2.600/kg sejak 25 Desember 2021.

Direktorat Reskrimsus Polda Jawa Tengah membongkar praktik suntik elpiji gas subsidi 3 kilogram ke tabung 5,5 kilogram dan 12 kilogram nonsubsidi.

“Nanti profil pembeli dan plat nomornya bisa diketahui. Lalu akan dikoordinasikan dengan departemen terkait, apakah orang tersebut berhak atau tidak [mendapatkan BBM subsidi],” kata Mas’ud

Distribusi LPG dengan kartu khusus dapat memudahkan Pertamina untuk memastikan pembeli elpiji 3 kg subsidi adalah sasaran yang tepat.

Pertamina mengklaim tidak akan mengurangi stok elpiji 3 kg bersubsidi meski telah meluncurkan tabung 3 kg nonsubsidi.

Pertamina merintis pemasaran Elpiji 3 Kg nonsubsidi dengan mendistribusikan 5000 tabung ke wilayah Jakarta dan Surabaya.

Pertamina belum memiliki kebijakan untuk mendorong masyarakat kelas menengah atas tidak lagi membeli elpiji 3 Kg subsidi.