Peristiwa itu terjadi ketika ratusan penentang Trump mengadakan aksi tandingan di sebuah taman. Bersamaan dengan itu, sebagian besar pendukung Trump menyelenggarakan "Hari Patriot" yang di dalamnya peserta dapat bebas berbicara dan piknik.
Penguasa Iran menyeru pada seluruh warga Iran untuk berunjuk rasa memprotes tindakan Presiden AS Donald Trump terhadap Iran. Sejumlah warga Iran turun ke jalan menyatakan kesetiaannya membela pemimpin mereka.
Pemrotes Anti-Trump, yang kebanyakan anak muda, mulai berkumpul di luar Gedung Putih sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Mereka berteriak "Ini lah yang membuat Amerika besar, mencintai dan tidak membenci".
Gedung Putih menyatakan akan menyerang balik media massa yang memberitakan laporan tidak adil tentang Presiden AS Donald Trump terkait pemberitaan mengenai jumlah massa yang hadir dalam pelantikan Trump dengan saat Obama dilantik pada 2009 kalah banyak.
Gelombang unjuk rasa setelah Donald Trump dilantik tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, belahan dunia lain seperti Australia dan Asia menunjukkan aksi ketidaksetujuan mereka pasca pelantikan Trump.
Aksi unjuk rasa menolak Donald Trump sebagai Presiden AS masih berlangsung hingga hari kelima di jalan-jalan kota seluruh negeri itu. Sementara itu, baik Hillary maupun Obama tidak menyerukan untuk mengakhiri demonstrasi.
Demo menolak Donald Trump menjadi presiden sudah memasuki hari keempat. Warga Amerika Serikat menolak Presiden terpilih Donald Trump karena mereka menganggap Trump akan mengancam hak sipil dan hak asasi manusia.