Indeks Badan Pusat Statistik

Indonesia alami defisit neraca perdagangan per September 2019 sebesar 0,165 miliar dolar AS.

Deflasi didorong oleh faktor anjloknya harga sejumlah bahan pangan pada bulan lalu.

Sensus Penduduk bakal digelar pada 2020 menggunakan metode online.

Kementerian Perdagangan belum bisa memastikan penyebab lonjakan impor barang asal China tersebut.

Menurut BPS, variabel pertama yang harus diwaspadai adalah menurunnya partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan pemerintahan.

Menurut BPS, Papua Barat menjadi daerah dengan tingkat demokrasi paling rendah karena ancaman kekerasan oleh aparat pemerintah.

INDEF menduga pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintah cukup masif dalam lima tahun terakhir belum mampu mendorong pemerataan ekonomi yang signifikan.

BPS mencatat rasio gini di daerah perdesaan tercatat sebesar 0,317 ada Maret lalu, turun dibandingkan dengan rasio gini September 2018 yang sebesar 0,319.

Sepanjang Januari hingga Mei 2019, jumlah penurunan penumpang angkutan udara mencapai 21,33 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) sektor tanaman pangan menurun pada Mei 2019. Hal ini terjadi bersamaan dengan penurunan harga beras premium dan medium saat bulan Ramadhan.

Harga beras jenis premium dan medium serta bawang merah menurun selama Bulan Mei 2019. 

Daya beli buruh, petani, dan pembantu rumah tangga pada April 2019 menurun dibandingkan Maret 2019.

Bhima mengatakan, pemerintah perlu mengoptimalkan serapan produk komoditas wilayah tersebut di pasar domestik.

BPS mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Januari-Maret 2019 tumbuh 5,07 persen secara tahunan.

Suhariyanto meyakini bahwa pertumbuhan konsumsi di kuartal II akan membaik karena faktor musiman.

Angkatan kerja Februari 2019 sudah mencapai 136,18 juta orang atau meningkat 2,24 juta orang dibanding Februari 2018.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat atau minus 0,52 persen periode Januari-Maret 2019 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di DKI Jakarta pada 2018 mencapai poin 80,47 atau naik 0,41 poin. Namun, angka putus sekolah di tingkat SMK tercatat meningkat sebesar 25,28 persen.

Surplus neraca perdagangan RI-Uni Eropa tergerus setelah muncul polemik mengenai kebijakan pelarangan sawit.

BPN Prabowo-Sandi meragukan validitas data BPS mengenai jumlah warga miskin di Indonesia yang sebanyak 25,67 juta per September 2018.