Menuju konten utama

PSG vs MU, Tuchel Sebut Gol Pertama Akan Menentukan Hasil Akhir

Pelatih PSG meyakini gol pertama pada laga kontra MU nanti sangat menentukan hasil akhir. 

PSG vs MU, Tuchel Sebut Gol Pertama Akan Menentukan Hasil Akhir
Pelatih PSG Thomas Tuchel berbicara dengan Edinson Cavani setelah menang 1-0 atas Bordeaux pada 9 Februari 2019. ANTARANEWS/REUTERS/GONZALO FUENTES.

tirto.id - Paris Saint Germain (PSG) akan gantian menjamu Manchester United (MU) di Parc des Princes pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, setelah di leg pertama unggul 0-2 kala bertandang ke Old Trafford. Kendati memiliki modal bagus, juru taktik Les Parisiens, Thomas Tuchel menyebut The Red Devils punya potensi untuk membalikkan keadaan.

Baik Tuchel maupun Solskjaer, sama-sama berpendapat bahwa gol pertama akan menentukan hasil akhir. Dikutip dari Guardian, Solskjaer menyebut Manchester United membutuhkan gol pertama untuk mengejar ketertinggalan agregat, dan mengembalikan defisit gol.

Tuchel pun menanggapi komentar Solskjaer, bahwa gol pertama juga amat penting bagi PSG.

"[gol pertama] Untuk kita juga [sangat penting]. Gol pertama sangat penting, bagi kami untuk menunjukkan kualitas dan bermain kolektif sebagai tim. Kami telah menunjukkan level yang sangat bagus baru-baru ini. [pertandingan] Besok kuncinya adalah menjadi percaya diri tetapi tidak berlebihan, [bermain] tanpa takut, percaya pada keterampilan dan kualitas kami sebagai sebuah tim.

“Kami harus siap jika Manchester United mencetak gol pertama. Pertandingan ini akan sangat ketat, dan kami tidak bisa membuang waktu untuk memikirkan setiap kemungkinan yang akan terjadi. Kita harus siap bereaksi terhadap segala sesuatu di lapangan. Tantangannya adalah [kami harus] bermain sebaik mungkin,” tambah mantan juru taktik Dortmund tersebut.

Selain itu, pelatih berkebangsaan Jerman itu meminta anak asuhnya untuk melupakan kemenangan di leg pertama dan bertanding layaknya laga final. Ia pun menyebut akan tetap memainkan skema yang sama dengan yang diturunkan di Old Trafford, dan meminta Kylian Mbappe dan rekan-rekan memberikan 200% kemampuan yang dimiliki untuk memenangi pertandingan.

"Kami harus melupakan hasil pertama. Keberuntungan juga merupakan faktor [yang menentukan hasil akhir], tetapi kami ingin memastikan tidak ada keberuntungan yang terlibat. Penting untuk mengulang apa yang kami lakukan dengan baik, untuk menemukan area yang tepat dan melupakan hasilnya, hanya berkonsentrasi pada kinerja yang sebenarnya.

“Kami akan memainkan permainan yang sama, apakah kami menang atau beruntung di pertandingan pertama. Saya tidak bisa membiarkan para pemain dipengaruhi oleh hasil itu. Anda harus siap 200%. Hasilnya akan seperti apa adanya, kita hanya harus memberikan yang terbaik,” kata Thomas Tuchel, seperti dikutip Guardian.

Thomas Tuchel pun menyebut anak asuhnya harus tetap berkonsentrasi hingga menit terakhir, mengingat Iblis Merah memiliki potensi untuk membalikkan keadaan kapan saja. Ia pun menyebut Solskjaer yang menjadi bagian dari kemenangan Manchester United di Final Liga Champions 1999, dengan mencetak satu gol ke gawang Bayern Munchen, dapat menularkan semangat yang sama untuk membalikkan keadaan.

"Kami tahu tim seperti itu [Manchester United] dapat mencetak skor kapan saja. Tetapi jika mereka mencetak gol pertama besok, kami harus bisa bereaksi. Hal yang ideal [bahi PSG] adalah membuka skor, tetapi kami tidak boleh kehilangan fokus atau membuang-buang peluang dan energi dengan menjadi takut. Kita harus siap untuk setiap kemungkinan [yang akan terjadi]. Dan kita harus menerima bahwa Manchester akan siap untuk melakukan apa pun untuk mendapatkan hasil [terbaik]," tandas manajer berusia 45 tahun itu, seperti dikutip laman resmi PSG.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Reporter: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Agung DH