Menuju konten utama

Pria India dan Pakistan Bagikan Takjil Gratis Selama 8 Tahun

Pasha dan Zafar bersama-sama berinisiatif membantu orang yang membutuhkan dengan berbagi buka puasa gratis yang sudah mereka lakukan secara rutin selama 8 tahun.

Pria India dan Pakistan Bagikan Takjil Gratis Selama 8 Tahun
Tajamul Pasha dari India dan Nihal Zafar menawarkan buka puasa bagi puluhan pekerja. Ahmed Kutty/Gulf News

tirto.id - Seorang pria India dan Pakistan di Abu Dhabi telah bersatu untuk sebuah tujuan baik. Keduanya telah menawarkan makanan berbuka puasa secara gratis kepada lebih dari 400 pekerja setiap hari selama bulan Ramadan, selama delapan tahun terakhir.

Tajamul Pasha, 48, dari Bengaluru, India dan Nihal Zafar, 50, dari Karachi, Pakistan bersama-sama memiliki niat untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Persahabatan mereka dimulai karena keduanya memiliki kisah sukses yang sama ketika berada di Abu Dhabi. Mereka berdua datang ke Abu Dhabi sebagai pegawai di sektor TI beberapa tahun yang lalu, kemudian mendirikan bisnis mereka sendiri di bidang yang sama, hingga bisa mencapai kemakmuran finansial yang diluar dugaan, atas kesuksesan tersebutlah mereka memiliki niat untuk berbagi.

"Setelah sampai di sini pada tahun 1999, suatu hari saya melihat seorang pria tua Palestina menawarkan makanan buka puasa gratis kepada banyak orang. Saat antri untuk menerima makanan darinya, saya berjanji bahwa suatu hari nanti, saya juga akan melakukan hal yang sama, "Pasha, orang India, mengatakan kepada Gulf News.

Seperti dilaporkan oleh Gulf News pada tanggal 6 Juni, Nazmi Mohammad Mahmoud, 69, telah menawarkan makanan buka puasa gratis untuk orang-orang selama 22 tahun untuk mengenang anaknya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil pada tahun 1996.

Pasha mengatakan bahwa tidak mungkin dia bisa mewujudkan janjinya karena dia hanya menghasilkan Dh3.500 per bulan sebagai pegawai.

"Jika Anda membuat janji dengan tulus dan sepenuh hati, Tuhan akan mengabulkannya. Inilah pengalaman saya, "katanya.

Empat tahun kemudian, ia memulai bisnisnya sendiri pada tahun 2003 dan masih menjalankannya dengan sukses. Pada tahun 2004, Pasha bertemu dengan teman Pakistan-nya, Zafar, kemudian mereka sama-sama mewujudkan mimpinya untuk membantu orang lain.

Zafar dan teman-temannya di Pakistan mengatur makanan berbuka puasa di sebuah masjid di daerah Liwa, di luar Hamdan Street, sementara Pasha memberikan sumbangan berupa 15 karton jus.

Ide untuk membagikan makanan secara gratis setiap hari selama bulan Ramadan ini berawal sejak 8 tahun lalu di atap sebuah struktur parkir mobil umum di daerah Liwa, ketika seorang pria Palestina bernama Nazmi Mohammad juga sedang menawarkan makanannya.

Zafar, yang tiba di Abu Dhabi 26 tahun yang lalu, mengatakan bahwa dia menghubungkan kesuksesannya dalam berbisnis dengan kebijakan pimpinan UEA yang menciptakan lingkungan yang ramah bisnis.

"Saya ingin memberikan kembali kepada bangsa dan masyarakat ini. Ini adalah kontribusi saya, "katanya tentang inisiatif tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka menghabiskan antara Dh1,500 dan Dh2,000 setiap hari untuk menyediakan biryani ayam, jus, air, kurma, dan semangka.

"Dan beberapa hari, kami juga menawarkan samosa dan pagoda. Pada hari minggu, sekitar 400 orang muncul, yang naik menjadi 700 pada hari Kamis dan Jumat, "kata Zafar. Inisiatif ini telah menarik sekitar 18 relawan orang India, Pakistan dan Bangladesh. Mereka datang jam 6 sore untuk membantu.

"Persahabatan kami itu tanpa batas”. Kami tidak peduli dengan identitas seseorang. Banyak pekerja non-Muslim juga datang dan ikut makan, dan kami bahagia karenanya, "kata Pasha.

Tahun lalu, sekelompok orang Sikh dari gurdwara (tempat ibadah Sikh) datang dan membagikan jus. "Kami senang bahwa orang-orang dari berbagai bangsa dan agama berkumpul untuk melayani orang-orang yang membutuhkan selama bulan suci," kata Pasha.

Mohammad Shuhaidullah, 28, seorang teknisi Bangladesh, mengatakan bahwa dia berterima kasih atas perbuatan baik kedua teman tersebut. "Saya telah mengkonsumsi makanan ini selama bulan Ramadan sekitar lima tahun. Makanan sangat lezat. Mereka melakukannya demi Tuhan, "katanya.

Munavar Munna, 37, seorang pemilik toko tekstil India, mengatakan bahwa banyak pekerja di sekitarnya mendapat keuntungan dari inisiatif tersebut.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo