tirto.id - Liverpool akan melakoni pekan keempat Liga Inggris 2018/2019 saat bertandang ke Stadion King Power melawan Leicester City, Sabtu (1/9/2018) pukul 18.30 WIB. Laga tersebut menjadi batu rintangan bagi The Reds yang hendak mengamankan posisi di puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Pada musim 2018/2019 ini, skuat asuhan Jurgen Klopp mencatatkan start yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hingga pekan ketiga, James Milner dan kolega sukses menyapu bersih kemenangan dan belum kebobolan satu gol pun.
Serangkaian hasil tersebut membuat Liverpool memimpin klasemen sementara dengan sembilan poin, unggul selisih gol dari Tottenham, Chelsea, dan Watford. Anak asuh Jurgen Klopp pun wajib menambah tiga poin di pekan keempat jika ingin menjaga jarak dengan para pesaingnya.
Akan tetapi, lawan Liverpool di pekan keempat bukan tim sembarangan. Leicester City yang bermain di kandang sendiri tentu adalah lawan sulit bagi tim mana pun. Terlebih lagi, skuat asuhan Claude Puel itu sedang dalam kondisi bagus.
Sejak dikalahkan Manchester United di pekan pertama, Leicester sukses menang lawan Wolverhampton dan Southampton. Di pekan ketiga lalu, The Foxes sukes membuat comeback heroik melawan Southampton. Kemenangan tersebut tentu jadi modal berharga untuk melawan Liverpool.
Kendati demikian, skuat asuhan Claude Puel dipastikan tidak diperkuat Jamie Vardy ketika menghadapi The Reds. Penyerang internasional Inggris itu masih menjalani larangan bermain usai menerima kartu merah ketika melawan Wolverhampton.
Hal tersebut tentu menjadi kabar buruk bagi The Foxes. Pasalnya, selain menjadi penyerang andalan tim, Vardy juga memiliki rekor apik ketika menghadapi Liverpool. Penyerang berusia 31 tahun tersebut sudah mencetak tujuh gol dan satu assist dari delapan laga melawan Liverpool.
Meskipun tidak diperkuat Vardy, manajer Claude Puel tetap optimistis dalam menghadapi Liverpool. Manajer berkebangsaan Perancis itu menyebut skuatnya tertantang untuk menjebol gawang The Reds yang belum kebobolan musim ini.
“Ini adalah laga yang menarik bagi kami dan mereka belum kebobolan satu gol pun sejauh ini, jadi ini akan menjadi kesempatan untuk mencoba dan mencetak gol melawan tim ini. Kami punya firasat bagus dan kami yakin,” ucap Puel dikutip laman resmi Leicester.
Sementara itu kubu tim tamu sedang berusaha menjaga konsistensi performa. Skuat asuhan Jurgen Klopp berpeluang memenangi empat laga pembuka Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 1990. Liverpool terakhir kali menyapu bersih empat laga pembuka ketika masih diasuh Kenny Dalglish pada musim 1990/1991.
Hal tersebut ditegaskan oleh gelandang tengah The Reds, Georginio Wijnaldum. Gelandang berkebangsaan Belanda itu menegaskan bahwa timnya harus bekerja keras untuk menjaga konsistensi.
“Apa yang perlu kami lakukan adalah tetap yakin tapi sadar bahwa terkadang banyak hal keliru terjadi, jadi kami harus bekerja keras untuk menjaga semuanya berjalan baik seperti sekarang. Saya pikir itulah yang paling penting--bahwa kami harus bekerja sangat keras untuk menjaga semunya agar berjalan seperti saat ini,” ujar gelandang berusia 27 tahun tersebut dilansir laman resmi klub.
Tiga poin tentu menjadi barang wajib bagi The Reds untuk mengamankan puncak klasemen. Liverpool wajib menjaga konsistensi performa jika serius ingin merengkuh gelar Liga Inggris. Klub yang bermarkas di Stadion Anfield tersebut sudah 28 tahun puasa gelar liga.
Musim lalu, skuat asuhan Jurgen Klopp sukses menekuk Leicester dengan skor 3-2 di Stadion King Power. Namun jika menilik lima pertemuan terakhir di kandang The Foxes, rekor tuan rumah lebih bagus. Dari lima pertandingan, Leicester menang tiga kali, imbang sekali, dan kalah sekali musim lalu.
Laga Leicester vs Liverpool diprediksi akan berjalan menarik. The Foxes akan berusaha untuk menjebol gawang Liverpool meskipun tanpa Jamie Vardy. Perjuangan tim tamu untuk menjaga konsistensi juga patut disimak dalam laga ini. Bertandang ke Stadion King Power, Liverpool tentu akan berjuang untuk tampil semaksimal mungkin.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim