tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Jonan meminta agar evaluasi kinerja Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) dilakukan dengan tolok ukur yang jelas dan tidak berdasarkan konspirasi konspirasi pihak-pihak tertentu.
"Laporan kinerja Kementerian Desa selama ini silahkan diukur namun jangan dari hasil konspirasi," kata Daniel Jonan di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Daniel menilai, saat ini ada pihak-pihak yang menginginkan posisi menteri di kementerian tersebut, sehingga berupaya untuk melakukan konspirasi untuk menjatuhkan citra Kemendes.
Namun ia meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengukur kinerja para menteri dengan tepat, serta melalui tolok ukur yang jelas dan bukan berdasarkan hasil survei.
"Kami meyakini Presiden mengukur kinerja para menterinya dengan tepat bukan berdasarkan hasil survei dan 'trending' topik dan pemberitaan di media karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," ujarnya.
Menurutnya, PKB akan sangat setuju apabila kinerja para menteri diukur dari tugas, pokok dan fungsi yang telah dijalankan serta berdasarkan fakta data dan fakta lapangan.
Selain itu, menurut dia, terkait dengan bantahan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) soal konspirasi jabatan menteri tersebut. "Kan yang ngebantah PDIP, maka seharusnya karena membantah maka mereka mengakui," kata Daniel.
Sebelumnya diberitakan, PKB menilai adanya upaya PDIP untuk merebut jabatan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang saat ini di dijabat oleh kadernya Marwan Jafar. Hal tersebut terlihat dari sikap beberapa politisi partai moncong putih itu, seperti Pramono Anung, Diah Pitaloka, dan Budiman Sudjatmiko.
“PKB memantau semua manuver atau gerakan pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi Kemendes di bawah Pak Marwan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Jazilul Fawaid, di Jakarta, Senin (4/4/2016).
Menurut Jazilul, PKB siap melawan manuver pihak-pihak tertentu. Selain itu, partainya juga akan melawan segala bentuk penggiringan berita dan melawan ambisi orang-orang tertentu yang ingin merebut Kemendes. (ANT)
