Menuju konten utama

Perusahaan AS Investasi 2 Miliar USD di Lembaga Dana Abadi RI

DFC menginvestasikan sebesar 2 miliar dolar AS kepada Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund Indonesia.

Perusahaan AS Investasi 2 Miliar USD di Lembaga Dana Abadi RI
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

tirto.id - CEO United States International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler menandatangani Letter of Interest (LOI) untuk menginvestasikan sebesar 2 miliar dolar AS atau setara Rp28 triliun dengan kurs Rp14.000/dolar dari DFC kepada Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund [dana abadi] Indonesia di Washington DC, Kamis (19/11/2020).

Sebagai gantinya, Pemerintah Indonesia harus terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya. DFC merupakan salah satu pihak yang tengah melakukan evaluasi komprehensif terhadap investasinya di Indonesia.

"Sehingga bisa ikut menarik sektor swasta AS berinvestasi di pasar dengan potensi ekonomi yang besar seperti Indonesia," jelas dia dalam keterangan resmi, Senin (23/11/2020).

Kerja sama ini dinilai akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia. DFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di Indonesia Investment Authority.

Dalam penandatanganan LOI tersebut, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ikut menyaksikannya.

Sejak awal November, Luhut Panjaitan memang tengah berada di Amerika Serikat. Salah satu tujuannya ialah bertemu sejumlah investor untuk menaruh dana di Sovereign Wealth Fund Indonesia yang merupakan amanat dari UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

"Sovereign Wealth Fund ini juga satu isu yang sangat penting karena kita berharap bahwa nanti Sovereign Wealth Fund ini akan mampu mengumpulkan fund," kata Luhut secara virtual di kanal YouTube Universitas Gadjah Mada, Selasa (17/11/2020).

Luhut menjelaskan, untuk tahun ini pemerintah Indonesia berencana memarkir dana sekitar 5-6 miliar dolar AS ke dalam Sovereign Wealth Fund. Jumlah ini berpotensi menjadi lebih besar karena Luhut akan bertemu sejumlah perusahaan investasi seperti The Blackstone Group, BlackRock, Dan International Development Finance Corporation (IDFC).

"Kami berharap IDFC dari Amerika International Development Finance Corporation itu juga akan inject. Kami akan ketemu besok di White House dengan mereka," kata Luhut.

Baca juga artikel terkait DANA ABADI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz