Menuju konten utama

Penjelasan Nyoman Nuarta atas Terpilihnya Rancangan 'Istana Garuda'

Menurut Nyoman Nuarta, ada sayembara terbatas dengan mengundang lima arsitek dan ahli untuk merancang konsep desain 12 gedung pemerintahan di ibu kota baru.

Penjelasan Nyoman Nuarta atas Terpilihnya Rancangan 'Istana Garuda'
Visualisasi Gedung Istana Ibukota baru. Instagram/Igtv/Suharso monoarfa

tirto.id - Seniman pemahat patung asal Bali, Nyoman Nuarta, menjelaskan duduk perkara bagaimana dirinya bisa diminta untuk mendesain struktur burung garuda yang akan dijadikan lokasi Istana Negara yang baru di kompleks ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

Ia mengaku awalnya diundang oleh Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 27 Februari tahun lalu.

Undangan itu adalah agenda rapat Koordinasi Sayembara Istana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara. Rapat itu juga mengundang sejumlah pejabat dan ahli seperti Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Ketua Bidang Penataan Kawasan, Gregorius Antar Awal (IAI), Gregorius Supie Yolodi (IAI), Isandra Matin Ahmad (IAI), Sibarani Sofian (MUDO), Pierre Natigor Pohan, Grace Christiani, Dian Ratih N Yunianti, M Iqbal Tawakal dan Achmad Reinaldi Nugroho.

Nyoman mengatakan saat itu dipresentasikan tentang rencana sayembara terbatas dengan mengundang arsitek/ahli untuk membahas konsep gagasan desain bangunan gedung khusus di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Gedung-gedung itu di antaranya berupa: Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, komplek DPR/MPR/DPD, Mahkamah Agung, Kementerian/Lembaga, masjid, gereja Katolik dan Protestan, pura, wihara, dan kelenteng. Seluruhnya terdapat 12 konsep gedung yang disayembarakan.

Para ahli yang diundang dan hadir adalah: Andra Matin, Supie Yolodi, Yori Antar, Nyoman Nuarta, dan Sibarani Sofian. Kelima arsitek dan ahli diminta secara khusus untuk menyampaikan visualisasi konsep gagasan desain bangunan berupa sketsa desain, yang mampu menggambarkan visi dan kriteria bangunan gedung khusus di IKN.

“Kami hanya diberi waktu 12 hari untuk mewujudkan konsep gagasan desain dalam bentuk visual, dan harus membuat sekaligus 12 konsep desain,” kata Nyoman Nuarta lewat keterangan tertulisnya, Rabu (31/2/2021) lalu.

Setelah menemukan ide dari konsep desain, Nyoman Nuarta bersama tim, memvisualisasikan 12 konsep gagasan gedung-gedung yang disayembarakan. Secara tepat waktu, pada tanggal 5 Maret 2020, Nyoman Nuarta telah mengirimkan desain-desain gedung khusus IKN ke Kementerian PUPR di Jakarta.

Kementerian PUPR kemudian meminta kelima arsitek dan ahli untuk mempresentasikan konsep desain gedung-gedung khusus IKN pada 10 Maret 2020. Waktu itu, kata Nuarta, tidak semua arsitek dan ahli yang diundang hadir.

“Ada yang diwakilkan oleh tim mereka. Kami presentasi di depan Menteri PUPR Pak Basuki Hadimuljono secara bergantian,” kata Nyoman Nuarta.

Menurut prosedur yang diterima Nyoman Nuarta, seluruh hasil dari visualisasi konsep gagasan desain gedung-gedung khusus IKN, akan dilaporkan oleh Menteri PUPR kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Maret 2020.

“Semua memang kemudian menjadi keputusan Presiden untuk memilih mana konsep desain yang dianggap memenuhi syarat,” ujar Nuarta.

“Mungkin kemudian kebetulan konsep saya yang dinyatakan sebagai pemenangnya dan kemudian diumumkan pada 29 Maret 2021 lalu kepada publik melalui media,” kata Nyoman Nuarta.

Baca juga artikel terkait IBU KOTA BARU atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Restu Diantina Putri