Menuju konten utama
Ilmu Sosiologi

Pengertian Kearifan Lokal dan Fungsinya Bagi Kehidupan Manusia

Pengertian kearifan lokal, karakteristik kearifan lokal, dan fungsi kearifan lokal.

Pengertian Kearifan Lokal dan Fungsinya Bagi Kehidupan Manusia
Penari guel menyambut dan menggiring pasangan pengantin saat adat perkawinan di Bener Meriah, Aceh, Selasa (14/9/2021). ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/aww.

tirto.id - Setiap daerah di Indonesia, memiliki kekayaan dan potensinya masing-masing.

Potensi tersebut dapat berupa kekayaan alam, budaya yang khas, dan keunikan lainnya yang tidak terdapat di daerah lain.

Berbagai potensi dan kekayaan yang dimiliki masing-masing daerah disebut sebagai kearifan lokal.

Pengertian Kearifan Lokal

Dalam Modul Sosiologi, dijelaskan bahwa kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal secara arif dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Kearifan lokal tidak hanya berhenti pada etika tetapi juga pada norma, tindakan, dan tingkah laku masyarakat.

Oleh karena itu, kearifan lokal dapat menjadi pedoman masyarakat untuk bersikap dan bertindak dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut, Robert Sibarani juga mengungkapkan bahwa kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.

Jika hendak berfokus pada nilai budaya, maka kearifan lokal dapat juga didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan guna mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara bijaksana.

Dilansir dari laman umm.ac.id, Wibowo menuliskan bahwa kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar atau bangsa lain, menjadi watak dan kemampuan sendiri.

Identitas dan kepribadian tersebut tentunya harus menyesuaikan dengan pandangan hidup masyarakat sekitar agar tidak terjadi pergesaran nilai-nilai budaya.

Dalam bahasa asing, kearifan lokal seringkali disebut dalam beberapa ungkapan, yakni local wisdom atau kebijaksanaan setempat, local knowledge atau pengetahuan setempat, dan local genious atau kecerdasan setempat.

Di Indonesia, kesadaran mengenai kearifan lokal sudah tumbuh setelah jatuhnya rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998.

Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kearifan lokal bukanlah objek material konkret, melainkan suatu pedoman bagi manusia untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Kearifan lokal memiliki karakteristik seperti yang disebutkan dalam laman Kemendikbud, di antaranya sebagai berikut:

  • Kearifan lokal mencerminkan kematangan masyarakat di tingkat komunitas lokal, bersifat komunal, dan mencakup pengetahuan komunitas lokal yang terakumulasi selama beberapa generasi dalam bentuk teknologi.
  • Kearifan lokal sejatinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung tercapainya kemajuan tanpa perlu menolak modernisasi ataupun globalisasi
  • Kearifan lokal bersifat dinamis dan responsive
  • Kearifan lokal dapat dimanfaatkan untuk menata kehidupan manusia
  • Kearifan lokal dapat berkembang menjadi keunggulan.
Di samping itu, kearifan lokal juga memiliki enam dimensi di dalamnya, yakni pengetahuan lokal, nilai lokal, keterampilan lokal, sumber daya alam lokal, mekanisme pengembalian lokal, serta solidaritas kelompok lokal.

Selanjutnya, fungsi kearifan lokal perlu diperkuat terlebih di era globalisasi.

Dalam masa sekarang, kearifan lokal suatu daerah dapat menjadi solusi untuk menghadapi pesatnya arus globalisasi.

Tentunya dengan mempertahankan karakteristik kearifan lokal akan membuat mampu bertahan terhadap budaya luar, mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli, dan mampu memberi arah pada perkembangan budaya.

Fungsi Kearifan Lokal

Fungsi dari kearifan lokal disampaikan dalam laman umm.ac.id sebagai berikut:

  • Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam
  • Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia
  • Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
  • Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan
  • Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal atau kekerabatan dan pada upacara pertanian
  • Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan selametan roh
  • Bermakna politik atau hubungan kekuasaan patro-client, dan sebagainya.

Baca juga artikel terkait PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Dhita Koesno