Menuju konten utama

Pemprov DKI Bangun Pedestarian dari Sisa KLB Semanggi

Pemprov DKI dan PT Mitra Panca Persada (MPP) telah menyepakati sisa KLB untuk membangun trotoar atau Pedestarian serta ducting.

Pemprov DKI Bangun Pedestarian dari Sisa KLB Semanggi
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Pemprov DKI Jakarta akan membangun sejumlah infrastruktur menggunakan sisa dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Simpang Susun Semanggi.

Sekretaris Daerah Saefullah mengatakan Pemprov DKI dan PT Mitra Panca Persada (MPP) telah menyepakati sisa KLB untuk membangun trotoar atau Pedestarian serta ducting.

"Ada sisa Rp219 miliar. Kita akan gunakan untuk trotoar sama ducting," ungkapnya di Balai Kota, Kamis (27/7/2017).

Saefullah menjelaskan, pembangunan trotoar dan ducting akan dilakukan di dua tempat yakni Bendungan Hilir dan Semanggi sepanjang 3,5 kilometer.

“Pertama di Sudirman. Dari kali Krukut, Benhil sampai Patung Pemuda. Yang kedua Gatot Subroto, dari Semanggi sampai Kartika Chandra," ujarnya.

Di samping itu, saluran ducting dibuat agar nantinya, pembangunan yang dilakukan di sekitar tidak perlu membongkar bagian trotoar. "Biar kalau mau tanam kabel tidak usah gali lagi trotoar karena kita sudah siapkan tempatnya," kata Saefullah.

Berdasarkan hasil perhitungan Pemprov, dan kompensasi yang dipakai untuk membangun Simpang Susun Semanggi mencapai Rp360 miliar dari total kompensasi sebesar Rp579 miliar.

Kompensasi tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 210/2016 tentang koefisien bangunan dan diberikan PT MPP untuk meninggikan gedung Wisma Sudirman dari 17 lantai menjadi 60 lantai. Namun, kompensasi tidak dapat diberikan dalam bentuk uang tunai melainkan infrastruktur atau ruang terbuka hijau (RTH).

Seperti diketahui, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Simpang Susun Semanggi akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus mendatang. Lantaran itu, ia ingin agar segala persiapannya selesai di awal bulan Agustus.

"Untuk sistem pencahayaan, yaitu dengan sistem computerize yang kita bisa kendalikan langsung dengan Jakarta Smart City, sehingga kalau malam indah bisa berubah-ubah lampunya. Ini beberapa hal yang perlu kami sampaikan termasuk juga mengganti pagar di Simpang Semanggi," kata Djarot, Selasa (18/7/2017).

Kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Djarot meminta agar Surat Layak Fungsi (SLF) Simpang Susun Semanggi segera diterbitkan sebelum soft opening pada tanggal 29 Juli 2017.

"SLF. Kemarin juga sudah saya sampaikan secara formal, sebelum tanggal 29 Juli, pada saat soft opening yang mana itu menandakan bahwa jembatan itu layak aman untuk difungsikan," kata Djarot.

Baca juga artikel terkait SIMPANG SUSUN SEMANGGI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari