Menuju konten utama
La Liga Spanyol

Pemain vs Barcelona: Figo, Dani Alves, Arthur, Kini Messi & Suarez?

Tak hanya Messi, beberapa pemain lainnya juga pernah bersengketa dengan Barcelona sebelum maupun setelah hengkang.

Pemain vs Barcelona: Figo, Dani Alves, Arthur, Kini Messi & Suarez?
Messi ingin hengkang dari Barcelona. foto/Rilis BCW Indonesia

tirto.id - Kabar ingin hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona membuat kancah sepak bola dunia gempar. Pasalnya, Messi sudah kadung menjadi ikon klub dan bermain di Camp Nou sejak awal kariernya.

Keinginan Messi hengkang setelah 17 tahun membela klub berjuluk Blaugrana itu disinyalir lantaran tidak puasnya La Pulga atas proyek masa depan klub di bawah pimpinan Presiden Josep Maria Bartomeu.

Selain itu, kontrak Messi juga tinggal tersisa 1 musim. Pada Januari mendatang, pesepakbola Argentina berusia 33 tahun itu akan berstatus bebas transfer.

Namun, Barcelona tidak ingin melepaskan pemilik 6 gelar Ballon d'Or tersebut secara gratis. Ironisnya, klausul lepas Messi hampir mustahil ditebus klub-klub lain. Barcelona menyertakan klausul lepas kontrak bagi Messi mencapai 700 juta euro atau senilai Rp12,2 triliun.

LaLiga Enggan Kehilangan Messi

Tidak hanya Barcelona yang ingin Messi tetap di Spanyol, namun juga pihak La Liga selaku otoritas kompetisi. La Liga mengeluarkan pernyataan resmi mendukung Barcelona bahwa klub yang ingin memboyong Messi mesti menebus uang sebanyak 700 juta euro.

"Berkenaan dengan berbagai tafsir (beberapa di antaranya kontradiktif) yang dipublikasikan sejumlah outlet media dalam beberapa hari terakhir terkait dengan situasi kontrak seputar pemain FC Barcelona Lionel Andrés Messi, setelah mempelajari kontraknya dengan klub, LaLiga menganggapnya pantas," sebut La Liga.

"Kontrak tersebut saat ini berlaku dan menampilkan klausul pelepasan yang akan diterapkan jika Lionel Andrés Messi harus memutuskan untuk mengaktifkan penghentian kontrak secara sepihak lebih awal, sesuai dengan Pasal 16 Keputusan Kerajaan 1006/1985 tanggal 26 Juni, yang mengatur status tenaga kerja khusus atlet profesional," lanjut pernyataan tersebut.

Sebenarnya, Messi dapat hengkang dari Barcelona pada musim panas 2020 dengan usia minimal 32 tahun. Lalu Messi juga dapat hengkang jika mengajukan permohonan personal kepada klub.

Tetapi ada perdebatan, ada satu syarat dalam kontrak Messi yang menyebabkannya sulit hengkang. Messi diminta membuat surat pengunduran diri maksimal tanggal 26 Juni 2020 atau 3 minggu setelah musim 2019/2020 berakhir.

Namun, jadwal kompetisi molor karena virus corona. Sementara pihak Barca tetap berpegang pada tanggal tersebut, yang artinya syarat tersebut mustahil digunakan.

Apabila dihitung dari laga terakhir Barcelona musim ini, 15 Agustus 2020, Messi dapat mengajukan pemutusan kontrak hingga 5 September. Leo, sapaan akrab Messi, sendiri sudah mengajukan permohonan hengkang pada 25 Agustus 2020 lalu.

Barcelona Tak Butuh Luis Suarez Lagi

Selain Messi, penyerang Barcelona lainnya, Luis Suarez, yang kontraknya akan habis musim depan juga disinyalir akan hengkang dari klub.

Alasan utamanya, usia penyerang berjuluk El Pistolero tersebut sudah tidak lagi muda. Suarez dikabarkan tidak masuk ke dalam rencana pelatih baru Barcelona, Ronald Koeman.

Hengkang atau tidaknya Messi dikatakan eks pengacara Suarez, akan menjadi acuan sang penyerang asal Uruguay tersebut bertahan di Camp Nou atau tidak.

"Masa depan Messi akan berpengaruh terhadap Suarez karena mereka adalah sahabat baik, mereka berhubungan harmonis di dalam dan di luar lapangan. Mereka tak terpisahkan, selalu bersama," kata Balbi dikutip dari Goal.

Duo Brasil vs Barcelona

Babak baru konflik internal Barcelona dengan para pemainnya musim ini bukan hal yang pertama terjadi.

Musim ini sendiri ada konflik antara Arthur Melo dan pihak klub. Gelandang asal Brasil tersebut merasa didepak dari Camp Nou sebagai kesepakatan transfer mendatangkan Miralem Pjanic, pemain Juventus.

Arthur yang sudah resmi ke Juventus sebenarnya masih memiliki kewajiban membela Barcelona di leg kedua 16 besar Liga Champions 2019/2020 kontra Napoli. Tetapi sang gelandang menolak bermain dan pihak klub menjadi berang.

"Jika alasan Anda tidak bermain sudah tiak jelas, maka akan ada denda finansial, itu pasti. Sebagai pekerja, jika Anda tidak bekerja, maka Anda tidak dibayar. Apa yang dia [Arthur] lakukan sudah mencederai semangat tim karena tim ingin melakukan hal baik di Liga Champions," tukas Presiden Barcelona, Josep Bartomeu kepada Sport.es.

Kekecewaan terhadap Barcelona juga pernah dialami senior Arthur yang sama-sama berasal dari Brasil dan merupakan mantan bek kanan andalan Timnas Brasil, Dani Alves.

Meski sudah membantu Blaugrana meraih 23 trofi dalam 8 musim, Dani Alves merasa tidak dihormati klub menjelang kontraknya habis pada 2016 silam. Alhasil, ia hengkang dari Camp Nou secara gratis ke raksasa Italia, Juventus.

"Apakah saya telah tidak dihormati oleh petinggi klub sebelum saya hengkang dari Barcelona? Tentu saja benar," tulis Dani Alves di Player Tribune.

"Sebelum pergi saya membuat janji terakhir kepada Barcelona. Saya mengatakan: 'Kalian akan merindukan saya.' Mereka akan merindukan darah yang saya tumpahkan setiap saya mengenakan jersey Barcelona," tandasnya.

Luis Figo vs (Fans) Barcelona

Apabila Messi, Arthur, serta Dani Alves memiliki kekecewaan yang berujung konflik terhadap jajaran direksi klub, beda halnya dengan legenda sepak bola Portugal, Luis Figo. Figo dibenci suporter Barcelona.

Figo adalah sosok sentral di balik kesuksesan Barcelona merengkuh dua titel La Liga dan Copa del Rey secara beruntun pada 1997/1998 dan 1998/1999. Selain itu, ia juga membantu Barca merengkuh Cup Winners' Cup 1997 serta UEFA Super Cup 1997.

Namun, legenda hidup sepak bola Portugal ini memutuskan pergi dari Camp Nou menuju rival abadi mereka, Real Madrid. Hal tersebut terjadi pada 2000 silam dan memecahkan rekor transfer termahal di dunia kala itu, 62 juta euro.

Figo dicap 'pengkhianat' oleh sebagian besar pendukung Barcelona. Kisah pelemparan kepala babi dalam laga El Clasico pada 23 November 2002 terhadapnya masih kerap diceritakan hingga hari ini.

Laga itu mendefinisikan rivalitas Barcelona-Real Madrid. Duel El Clasico tersebut disebut media-media Spanyol sebagai El Partido de La Verguenza atau "laga yang memalukan".

"Ketika saya pensiun, saya akan mengunjungi Barcelona lagi. Mereka mungkin tidak meminta tanda tangan saya, tetapi saya akan kembali," kata Figo pada 2009 silam.

"Saya menghormati para penggemar, saya memiliki seorang putri Catalan dan saya tahu pasangan saya di sana. Itu tempat yang penting, dan saya bangga bermain di sana. Itu adalah lima tahun indah dalam hidup saya," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait LIONEL MESSI atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Gilang Ramadhan
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Iswara N Raditya