Menuju konten utama

Para Ilmuwan Ingin Kembalikan Status Pluto Sebagai Planet

Enam ilmuwan dari berbagai lembaga di seluruh Amerika Serikat berpendapat bahwa Pluto layak mendapat status penuh sebagai planet bersama dengan 110 benda lain dalam tata surya

Para Ilmuwan Ingin Kembalikan Status Pluto Sebagai Planet
Ilustrasi Planet Pluto. Foto/istock

tirto.id - Satu tim ilmuwan masih berupaya mengembalikan status Pluto sebagai planet. Pada Selasa (21/3/2017), mereka meluncurkan kampanye untuk memperluas klasifikasi astronomis yang sebelumnya menurunkan pangkat Pluto menjadi "planet kerdil" satu dekade lalu.

Enam ilmuwan dari berbagai lembaga di seluruh Amerika Serikat berpendapat bahwa Pluto layak mendapat status penuh sebagai planet bersama dengan 110 benda lain dalam tata surya, termasuk bulan dan Bumi.

Mengutip dari Antara, dalam makalah yang dipaparkan saat konferensi ilmu planet internasional di Woodlands, Texas, para ilmuwan menjelaskan bahwa properti geologis, seperti bentuk dan fitur permukaan, semestinya menentukan apa yang disebut planet.

Pada 2006, International Astronomical Union (IAU), yang berjuang mencari cara mengklasifikasikan benda ber-es yang baru ditemukan melampaui Pluto, mengadopsi satu definisi untuk satu planet berdasarkan karakteristik yang meliputi kebersihan jalur orbitnya dari objek lain.

Sebagaimana diketahui, Pluto dan saudara barunya di Sabuk Kuiper dalam tata surya diklasifikasikan sebagai planet kerdil, bersama dengan Ceres, objek terbesar dalam sabuk asteroid antara Mars dan Yupiter. Dengan keputusan itu, hanya delapan planet yang tersisa dalam tata surya.

"Namun, definisi ini meminggirkan kepentingan riset dari kebanyakan ilmuwan planet," kata penulis utama makalah itu, Kirby Runyon, kandidat doktor di Johns Hopkins University.

Runyon mengatakan dia dan ilmuwan planet lain lebih tertarik pada karakteristik fisik planet, seperti bentuknya dan apakah dia memiliki pegunungan, samudra, dan atmosfer.

"Kalau kau tertarik pada properti intrinsik aktual satu dunia, maka definisi IAU tak berguna," katanya.

Runyon dan koleganya berpendapat bahwa IAU tidak punya kewenangan untuk menetapkan definisi planet.

"Ada momen untuk mengajarkan ke publik dalam hal literasi ilmiah dan dalam hal bagaimana ilmuwan melakukan kegiatan ilmiah," kata Runyon.

"Dan itu bukan dengan kata-kata, 'Mari sepakat dalam satu hal'. Bahwa itu sama sekali bukan sains."

Kelompok Runyon menganjurkan sistem sub-klasifikasi, serupa dengan metode hierarki biologi. Pendekatan ini akan mengkategorikan bulan Bumi sebagai satu tipe planet.

Ide itu membikin jengkel astronom Mike Brown dari California Institute of Technology, yang menemukan objek Sabuk Kuiper yang mengeluarkan Pluto dari klub planet.

"Butuh penutup mata agar tidak melihat ke tata surya dan melihat perbedaan besar antara delapan planet dalam orbit sirkular megah mereka dan jutaan benda-benda sangat kecil yang melayang ke dalam dan keluar planet-planet dan terlempar di sekitar mereka," tulis dia dalam surel.

Baca juga artikel terkait TATA SURYA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari