Menuju konten utama

Mentan: Impor Jeroan Diprotes Karena Keuntungannya Berkurang

Sebelumnya, larangan impor jeroan jenis paru, usus, dan babat ada di Permentan Nomor 50/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, dan Olahan ke Indonesia.

Mentan: Impor Jeroan Diprotes Karena Keuntungannya Berkurang
(Ilustrasi) Seorang petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag menanyakan harga daging sapi yang dijual kepada seorang pedagang daging sapi di pasar. Antara Foto/Moch Asim.

tirto.id - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, dirinya atau pemerintah tetap konsisten pada kepentingan rakyat dan ideologi. Pernyataan ini berkaitan dengan tetap dibukanya kran impor jeroan.

"Banyak yang komentari kebijakan impor jeroan dengan mengatakan saya tidak konsisten dengan perkataan atau peraturan yang sebelumnya melarang impor jenis itu. Tetapi saya tidak peduli karena impor memang karena kebutuhan rakyat," katanya di Deliserdang, Sumut pada Senin (25/7/2016).

Keputusan ini dilakukan karena dinilai efektif sebagai upaya lanjutan untuk menekan harga daging sapi di dalam negeri.

"Oleh karena itu bukan hanya pernyataan peraturan menteri. Bahkan Peraturan Presiden bisa diubah kalau untuk kepentingan rakyat," ujar Amran.

Menurutnya, impor juga dilakukan karena melihat harga jeroan termasuk daging sapi di luar negeri yang jauh lebih murah dari harga di dalam negeri.

Di luar negeri harga jeroan misalnya sekitar 1 dolar AS per kg atau jauh lebih murah dari harga di dalam negeri yang berkisar 7 dolar AS.

"Jadi saya pikir yang protes itu karena ada yang keuntungannya berkurang dengan kebijakan impor jeroan itu seperti halnya daging," katanya.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini