Menuju konten utama
Rangkuman Materi Bhs Indo SD

Materi Bahasa Indonesia Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka SD

Materi bahasa Indonesia kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka SD mencakum 4 bab, mulai dari bab 5 hingga bab 8. Simak rangkuman materinya berikut ini.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka SD
Guru menerangkan pelajaran kepada siswa saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD N Simbangdesa 1, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (9/3/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

tirto.id - Materi bahasa Indonesia kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka mencakup empat bab, mulai bab 5 hingga 8. Sangat penting bagi siswa untuk mempelajari sejumlah bab tersebut, terutama menjelang ujian.

Dengan mempelajari ulang materi, siswa dapat mencapai pemahaman yang komprehensif. Selain untuk keperluan menghadapi ujian seperti ulangan harian, UTS, dan UAS, pengetahuan itu juga menjadi modal awal sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Banyaknya jumlah materi dapat disiasati dengan menyusun rangkuman materi. Keberadaan rangkuman materi dapat membantu siswa belajar secara fokus karena rangkuman berisi poin-poin penting dari materi yang diajarkan.

Berdasarkan e-modul Bahasa Indonesia Lihat Sekitar SD Kelas IV (2021) yang disusun oleh Eva Y. Nukman & C. Erni Setyowati, masing-masing bab memiliki tajuk dan pembahasan tersendiri. Bab 5 berjudul “Bertukar atau Membayar”; bab 6 berjudul "Satu Titik"; bab 7 berjudul "Asal-Usul"; sedangkan bab 8 berjudul "Sehatlah Ragaku".

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SD Kelas 4 Bab 5

Membaca dan Menemukan Tujuan Penulis

Melansir dari e-modul Bahasa Indonesia Lihat Sekitar SD Kelas IV, materi bab lima dimulai dengan cerita berjudul “Ditukar dengan Apa?”. Siswa diminta untuk menemukan tujuan penulis melalui cerita tersebut.

Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui cerita itu adalah menggambarkan kejadian yang dialami manusia terkait sejarah munculnya uang dengan membuat perumpamaan pada hewan. Tujuan penulis ini ditemukan dengan cara membaca bacaan secara lengkap. Dengan membaca dan mengamati dengan baik, siswa dapat menemukan pesan di balik sebuah tulisan.

Informasi dapat dicari melalui bahan bacaan. Salah satu cara untuk mendeteksi informasi adalah menggunakan teknik pertanyaan "ADiKSiMBa". Itu adalah singkatan dari “Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana”.

Setelah mendapatkan informasi, siswa dapat merangkum informasi tersebut dengan menuliskan hal-hal penting dalam penyampaian informasi. Hal yang tak boleh dilupakan ketika menyusun rangkuman adalah menuliskan sumber informasi. Dengan demikian, secara sederhana proses pengolahan informasi mengikuti alur berikut:

  • Membaca dan memahami bacaan;
  • Menemukan ide pokok dari sebuah bacaan;
  • Mencari jawaban menggunakan “ADiKSiMBa”;
  • Menuliskan informasi yang diperoleh dalam 2-3 paragraf.

Materi Pengecekan Keaslian Uang

Materi bab lima juga menginformasikan terkait infografik mengecek keaslian uang dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang. Pertama, melihat warna uang yang terlihat terang dan jelas, baik pada bagian depan maupun bagian belakang.

Uang kertas mengandung benang pengaman seperti dianyam pada uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu. Khusus untuk pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu akan berubah warnanya jika dilihat dari sudut pandang tertentu.

Kedua, mengecek keaslian uang dengan cara diraba. Uang kertas memiliki permukaan yang kasar apabila diraba. Permukaan yang kasar ini dapat dirasakan pada berbagai pecahan uang kertas.

Ketika, pengecekan keaslian uang dengan cara diterawang. Uang kertas memiliki tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan dan ornamen pada pecahan tertentu. Tanda airnya berupa gambar pahlawan dan ornamen pada pecahan tertentu.

Penulisan angka dan nilai uang di Indonesia disusun dengan menyingkat Rupiah menjadi Rp dan penulisan angkanya ditempatkan tepat setelah Rp. Berikut penulisan angka dan nilai uang yang benar:

  • Penulisan nilai uang dengan angka = Rp1.000.000.

  • Penulisan nilai uang dengan huruf = satu juta rupiah.

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SD Kelas 4 Bab 6

Bab 6 berjudul “Satu Titik”. Materi ini bertujuan memahami kata-kata baru dalam sebuah teks, diawali dengan bacaan berjudul “Raja Ampat”. Dalam bacaan tersebut, ditemukan beberapa kata-kata yang tergolong baru meliputi:

  • Kepulauan: kumpulan beberapa pulau;
  • Turis: orang yang berwisata; pelancong; wisatawan;
  • Flora: dunia tumbuh-tumbuhan;
  • Fauna: dunia hewan;
  • Biota: seluruh flora dan fauna di suatu daerah tertentu
Pemahaman terhadap kata-kata baru tersebut dapat dilakukan dengan mengisi kalimat rumpang.

Materi Kalimat Efektif

Materi selanjutnya berkaitan dengan kalimat efektif, yakni kalimat yang disusun sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku.

Berikut cara membuat kalimat efektif:

  1. Susunan kata, ejaan, tanda baca, atau strukturnya harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Ciri-ciri kalimat efektif, antara lain:
  2. Mengikuti aturan ejaan bahasa Indonesia;
  3. Memiliki unsur kalimat (setidaknya subjek dan predikat) yang digunakan dengan tepat;
  4. Hemat kata, tidak bertele-tele; dan
  5. Pesan yang disampaikan jelas, tidak membingungkan.

Materi Puisi

Materi berikutnya adalah pemahaman terhadap puisi. Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Ada juga puisi bebas yang cara penulisannya lebih bebas, tidak terikat rima, jumlah kata, atau pun jumlah larik. Puisi mampu menggambarkan perasaan atau pikiran melalui tulisan.

Kata-kata dalam puisi dipilih dengan tepat dan dirangkai dengan indah. Biasanya perasaan tersebut diungkapkan melalui perumpamaan atau majas. Berikut contoh penggunaan majas dalam puisi:

  • Laksana untaian mutiara di lautan (gugusan pulau diumpamakan untaian mutiara)
  • Lambaian terumbu karang dan ikan menyapa... (karang dan ikan personifikasi seolah-olah seperti manusia)
Majas adalah kiasan. Salah satu jenis majas, yakni majas metafora, merupakan kiasan yang menggunakan kata atau kelompok kata yang bukan arti sebenarnya untuk menggambarkan sesuatu. Berikut contoh penggunaan majas metafora:

  • Beberapa tahun lalu, wedus gembel menjadi buah bibir orang-orang di Indonesia. Buah bibir artinya bahan pembicaraan.
  • Mereka minta Panji berlapang dada menerima kenyataan itu. Berlapang dada artinya sabar.
  • Wedus gembel membabi buta, menghanguskan apa saja yang dilaluinya. Membabi buta artinya menerjang tanpa memilih.

Materi Laporan Perjalanan

Salah satu tugas yang biasanya diberikan setelah perjalanan ke suatu tempat adalah laporan perjalanan. Laporan perjalanan adalah tulisan yang berisi hasil dari kunjungan atau perjalanan ke suatu tempat.

Laporan mengandung fakta atau informasi berdasarkan pengamatan atau pengalaman orang yang melakukan perjalanan. Penulisan laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Penyusunan laporan dalam bentuk narasi atau karangan dengan unsur-unsur ADiK SiMBa (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Laporan perjalanan harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SD Kelas 4 Bab 7

Bab 7 berjudul “Asal-usul” dengan beberapa materi berkaitan dengan pemahaman instruksi dari audio, penyampaian pendapat, dan pembuatan teks narasi menggunakan konjungsi.

Lagu yang berjudul “Nenek Moyangku” dapat digunakan untuk praktik memahami informasi dari audio. Setelah itu, pada syair berjudul “Rayuan Pulau Kelapa” terdapat hal menarik, yakni penyusunannya mengandung huruf atau suku kata terakhir dengan bunyi yang sama.

Baris-baris tersebut berima AA BB atau AA AA. Rima bisa juga berselang-seling sehingga disebut dengan AB AB.

Materi Kosakata

Materi berlanjut pada pemahaman tentang kosakata serapan dari bahasa asing atau bahasa daerah.

Kosakata Serapan dari Bahasa Arab:

  • Daftar
  • Ilmu
  • Nikmat
  • Sabat

Kosakata Serapan dari Tionghoa

  • Bakmi
  • Becak
  • Cawan
  • Giwang

Kosakata Serapan dari Belanda:

  • Absen
  • Kartu
  • Permen
  • Televisi

Materi Konjungsi

Setelah itu, siswa memahami terkait konjungsi, yakni kata penghubung yang dapat ditemukan antar-kalimat atau intra kalimat (di dalam kalimat). Contoh konjungsi, antara lain: setelah itu, karena itu, namun. Berikut penjelasan terkait konjungsi:

  • Konjungsi yang menjelaskan kejadian yang akan terjadi berikutnya: selanjutnya & setelah itu;
  • Konjungsi yang menjelaskan keadaan yang bertentangan: akan tetapi & namun;
  • Konjungsi yang menjelaskan keadaan yang merupakan akibat dari kalimat sebelumnya: akibatnya & oleh karena itu;
  • Konjungsi yang menguatkan keadaan sebelumnya: malah & bukan.

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SD Kelas 4 Bab 8

Bab 8 berjudul “Sehatlah Ragaku”. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh siapapun. Kondisi tubuh yang sehat berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Bab 8 diawali dengan bacaan berjudul “Garuk-garuk” yang di dalamnya mengandung kosakata ‘alergi’.

Menurut KBBI, 'alergi' tergolong sebagai kata benda. Definisinya adalah perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit. Bisa juga diartikan sebagai keadaan sangat peka terhadap penyebab tertentu (zat, makanan, serbuk, keadaan udara, asap, dan sebagainya) yang dalam kadar tertentu tidak membahayakan untuk sebagian orang.

Minum air putih sekitar 2 liter atau setara dengan 8 gelas air putih setiap hari merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan. Air berperan penting untuk tubuh kita yang meliputi:

  • Mengatur suhu tubuh;
  • Melindungi organ-organ penting;
  • Membantu tubuh menyerap energi;
  • Membuang kotoran;
  • Melumasi persendian;
  • Membantu mengantarkan zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh;
  • Membantu mengubah makanan menjadi energi.

Materi Bacaan (Jenis-jenis Paragraf)

Bacaan terdiri atas beberapa paragraf, sebagaimana bacaan yang terdapat dalam e-modul Bahasa Indonesia Kelas IV.

Sebuah bacaan mengandung beberapa paragraf dan paragraf terdiri dari beberapa jenis, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran. Kalimat utama pada paragraf deduktif berisi ide pokok (awal paragraf) kemudian dilanjutkan dengan kalimat-kalimat penjelas.

Paragraf induktif disusun atas kalimat penjelas-kalimat penjelas-kalimat penjelas dan kemudian baru kalimat utama. Kalimat utama berisi ide pokok dan terletak di akhir paragraf.

Sementara itu, paragraf campuran disusun atas kalimat utama yang berisi ide pokok (pada awal paragraf)-kalimat penjelas-kalimat penjelas-kalimat penjelas. Kemudian diikuti dengan kalimat utama yang berisi ide pokok (diperkuat pada akhir paragraf).

Baca juga artikel terkait RINGKASAN MATERI PELAJARAN atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Fadli Nasrudin