tirto.id - Usai menyuarakan kritik terhadap Pemerintah Provinsi Lampung lewat video TikTok, konten kreator asal Lampung Bima Yudho Saputro diduga mendapat tekanan dari penegak hukum.
Merespons kabar itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD pada 15 April 2023 lalu mengatakan bakal menindaklanjuti dan melakukan pendalaman.
Beberapa hari setelah pernyataan tersebut, wacana tentang Mahfud mencopot aparat penegak hukum (APH) beredar di media sosial. Akun Facebook "Seputar Nusantara" (tautan) mengunggah narasi tersebut dalam bentuk video berdurasi 12 menit 33 detik.
"MAHFUD MD LANGSUNG COPOT APH YG 1NT1MID4SI BIMA LAMPUNG, DAN BUKTIKAN K0RVPS1 SANG BUP4TI," tulis pengunggah dalam keterangan videonya.
Isi video menampilkan cuplikan kritik Bima dan potongan wawancara Mahfud MD. Di pertengahan video, narator mengutip pernyataan Mahfud yang menyebut bahwa Bima punya hak konstitusional untuk mengkritik pembangunan di Lampung.
Sampai Jumat (28/4/2023), video yang tersebar sejak 22 April ini telah ditonton 768 ribu kali, mendapat 19 ribu likes, serta menuai 1.500 komentar.
Lantas, benarkah Mahfud MD copot APH yang mengintimidasi Bima?
Penelusuran Fakta
Setelah menyimak video dari awal hingga akhir, Tim Riset Tirto tak menemukan adanya keterangan Mahfud MD yang memecat APH akibat intimidasi yang dilakukan terhadap Bima.
Saat menelusuri informasi lewat pencarian Google, kami juga tak menjumpai satu pun sumber resmi atau pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Tirto kemudian melanjutkan penelusuran isi video dengan memasukkan kata kunci berupa narasi video ke mesin pencari Google. Penelusuran itu membawa kami ke artikel Detik berjudul "Mahfud Md: Bima TikToker Punya Hak Konstitusional Kritik Lampung".
Berdasarkan berita yang tayang 15 April 2023 tersebut, Mahfud menyatakan Bupati Lampung Timur punya kewajiban moral sebagai pemimpin untuk menyerap aspirasi dan kritikan dari warganya. Mahfud pun menekankan bakal berkomunikasi kalau sampai ada APH yang ikut terlibat mengintimidasi Bima.
"Tentu saya tidak boleh diam kalau aparat penegak hukum ikut-ikutan soal itu [intimidasi Bima]," kata Mahfud, dikutip dari Detik, Sabtu (15/4/2023).
Lebih lanjut, dalam artikel Detik, sama sekali tak disinggung soal rencana Mahfud mencopot APH yang mengintimidasi Bima seperti disebutkan klaim video.
Sumber:
Editor: Shanies Tri Pinasthi
