Menuju konten utama

Lirik Lagu 'Sirih Kuning', Asal-Usul, dan Maknanya

Berikut ini lirik lagu "Sirih Kuning" asal Betawi. Apa asal-usul dan makna lagu "Sirih Kuning"?

Lirik Lagu 'Sirih Kuning', Asal-Usul, dan Maknanya
Ilustrasi Lirik Lagu Daerah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lagu "Sirih Kuning" merupakan lagu daerah Betawi terkenal yang menjadi lagu DKI Jakarta. Lagu ini kerap dijadikan alunan untuk ngibing. Lazimnya, apabila seorang penari mengalungkan selendang kepada tamu, lalu tamu itu bersedia, mereka akan menari bersama yang disebut sebagai ngibing. Lagu "Sirih Kuning" mengiringi adegan tari bersama tersebut.

Secara umum, lagu yang menjadi alunan untuk ngibing dikenal sebagai lagu sayur. Selain "Sirih Kuning", ada juga lagu "Kramat Karem", "Pasar Malem", "Kacang Buncis", dan lagu-lagu sayur lainnya.

Jika ditilik lebih dalam lagi, lirik "Sirih Kuning" merupakan baris pantun, terdiri dari baris-baris kata yang bersamaan bunyi akhir barisnya.

Lagu ini menceritakan sepasang kekasih yang sangat serasi. Karena lantunannya yang ceria, lagu ini biasanya dinyanyikan dengan raut wajah gembira, selain juga dapat dinyanyikan susul-menyusul dalam kelompok.

Dikutip dari Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (2007) yang ditulis Mulyadi, dkk., lagu "Sirih Kuning" awalnya dinyanyikan dengan iringan musik gambang kromong. Ia dijadikan pengiring drama Betawi atau lenong.

Hingga sekarang, lagu-lagu lenong, termasuk "Sirih Kuning" lazim dinyanyikan pada acara perayaan hari ulang tahun daerah atau perayaan hari-hari nasional lainnya di DKI Jakarta.

Lirik Lagu 'Sirih Kuning': Lagu Daerah Betawi, DKI Jakarta

Berikut ini lirik lagu "Sirih Kuning", lagu daerah Betawi, DKI Jakarta:

Kalau tidak, Nona, karena bulan, sayang

Tidaklah bintang, ya Nona, tidaklah bintang Ya Nona

Meninggi hari

Kalau tidak, Nona, karena tuan, sayang

Tidaklah kami, Ya Nona, tidaklah kami, Ya Nona

Sampai kemari

Sirih kuning, Nona, batangnya ijo, Nona

Yang putih kuning, Ya Nona, yang putih kuning, Ya Nona

Memang sejodoh

Ani-ani, Nona, bukannya wajah, sayang

Dipakailah anak, Ya Nona, dipakailah anak, Ya Nona

Patah tangkainya

Kami nyanyi, Nona, memang sengaja, sayang

Lagunya asli, ya Nona, lagunya asli, ya Nona

Pusaka lama

Sirih kuning, Nona, lagi ditampin, Nona

Kami menyanyi, Ya Nona, kami menyanyi, Ya Nona

Mohon berhenti

Baca juga artikel terkait LIRIK LAGU atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom