Link Unduh Format Proposal & Subsproposal PKK Ormawa 2025 PDF

Link unduh Format Proposal dan Subsproposal PKK Ormawa 2025 dalam bentuk PDF. Mekanisme, jadwal, dan tahapan seleksi PPK Ormawa 2025.

Auvry Abeyasa

Terbit 13 May 2025 11:05 WIB

ilustrasi mahasiswa mengerjakan tugas FOTO/iStockphoto

tirto.id - Link unduh format proposal dan subsproposal PKK Ormawa 2025 dapat diakses dalam bentuk PDF. Mekanisme, jadwal, dan tahapan seleksi PPK Ormawa 2025 secara lengkap bisa dipelajari mahasiswa hingga perguruan tinggi.

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) merupakan inisiatif Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Program bertujuan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan, soft skills, dan kontribusi sosial mahasiswa melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terstruktur. PPK Ormawa 2025 kembali dibuka dengan semangat dan arah tematik yang baru.

Tema utama PPK Ormawa 2025 adalah “Penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan dan peningkatan hard skills dan soft skills mahasiswa secara integratif melalui pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di desa untuk Indonesia maju dan terwujudnya SDGs”.

Dengan mengusung tema ini, program menekankan peran penting mahasiswa yang aktif dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan desa melalui pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi sosial.

Secara umum, PPK Ormawa mendorong organisasi mahasiswa di tingkat perguruan tinggi untuk mengembangkan program pengabdian berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Contoh organisasi mahasiswa adalah seperti BEM, DPM, Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan UKM.

Agar program berjalan secara sistematis dan terukur, maka disusun format proposal dan subproposal resmi yang harus diikuti oleh setiap peserta.

Link Unduh Sistematika Proposal & Subsproposal PPK Ormawa 2025 PDF

Pembuatan proposal PPK Ormawa telah diatur secara sistematik dalam pedoman resmi. Proposal terdiri dari dua komponen utama, yaitu proposal utama dan subproposal.

Proposal utama diajukan perguruan tinggi sebagai lembaga pengusul. Sedangkan subproposal disusun masing-masing organisasi mahasiswa pelaksana kegiatan.

Sistematika penulisan proposal dan subproposal telah dijabarkan dalam Panduan PPK Ormawa 2025. Di antaranya meliputi proposal utama yang terdiri dari latar belakang, tujuan, bentuk dukungan institusi terhadap Ormawa, hingga daftar usulan subproposal.

Sementara itu, subproposal menyajikan secara rinci latar belakang masalah di desa sasaran, potensi solusi, metode pelaksanaan, rencana anggaran, dan indikator keberhasilan.

Setiap bagian proposal diharapkan mampu menggambarkan kemampuan organisasi mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan program secara profesional. Selain itu, terdapat format lampiran yang mencakup surat dukungan kepala desa, daftar anggota tim pelaksana, jadwal kegiatan, dan RAB (Rencana Anggaran Biaya).

Untuk memudahkan proses penyusunan, mahasiswa hingga perguruan tinggi dapat mengunduh format proposal dan subproposal melalui tautan berikut:

Link Unduh Sistematika Proposal & Subsproposal PPK Ormawa 2025 PDF

Mekanisme Program PPK Ormawa 2025

Mekanisme Program PPK Ormawa 2025 terdiri atas beberapa tahapan. Pertama adalah perguruan tinggi melakukan seleksi internal terhadap subproposal Ormawa yang tertarik berpartisipasi.

Setelah itu, perguruan tinggi mengusulkan proposal utama beserta semua subproposal terpilih kepada Ditjen Diktiristek.

Program terbuka untuk organisasi mahasiswa tingkat universitas maupun fakultas. Syaratnya adalah Ormawa aktif, terdaftar secara resmi, dan telah mendapatkan pembinaan dari perguruan tinggi.

Setiap Ormawa hanya diperkenankan mengajukan satu subproposal. Namun, satu perguruan tinggi dapat mengusulkan maksimal sepuluh subproposal.

Selanjutnya, setelah lolos seleksi administratif dan substansi, tim pelaksana akan memperoleh pendanaan maksimal Rp40.000.000 per kegiatan. Dana digunakan untuk mendanai aktivitas pengabdian di desa sasaran.

Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam kurun waktu 4 bulan dan harus berorientasi pada pencapaian dampak nyata bagi masyarakat.

Program wajib mendapatkan pendamping dari dosen serta pembimbing lapangan dari perangkat desa atau mitra. Evaluasi kinerja dilakukan dalam bentuk monitoring lapangan, pelaporan berkala, dan penilaian akhir melalui presentasi hasil kegiatan serta capaian indikator dampak.