Menuju konten utama

KPMG Lakukan PHK Massal, 700 Karyawan Terdampak

KPMG melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hampir 2 persen tenaga kerja di Amerika Serikat (AS).

KPMG Lakukan PHK Massal, 700 Karyawan Terdampak
Ilustrasi HL Indepth PHK Corona. tirto.id/Lugas

tirto.id - Perusahaan akuntan KPMG melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hampir 2 persen tenaga kerja di Amerika Serikat (AS). Keputusan yang dibuat KPMG melalui internal menjadi big 4 firma akuntansi pertama yang melakukan pemecatan.

Berdasarkan data Financial Times yang dikutip oleh Reuters pada Kamis (16/2/2023) menjelaskan KPMG telah memberikan dampak yang besar langsung hampir 700 karyawan.

Tidak hanya KPMG, beberapa perusahaan keuangan lainnya juga telah memangkas pekerjaan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk bank – bank besar di AS seperti Wall Street, manajer aset, dan financial technology (fintech) di tengah lingkungan ekonomi makro yang tengah bergejolak.

"Bisnis dan prospek kami tetap kuat. Namun, kami telah mengalami ketidakpastian berkepanjangan yang mempengaruhi bagian tertentu dari bisnis Penasihat kami yang mendorong pertumbuhan besar dalam beberapa tahun terakhir," ungkap juru bicara KPMG dari Reuters.

Untuk diketahui, KPMG merupakan bagian dari kawanan empat besar kantor akuntan selain Ernst & Young (EY), Deloitte, dan PricewaterhouseCoopers (PWC).

Dikutip dari laman kpmg.com, KPMG dibentuk pada tahun 1987 dengan penggabungan Peat Marwick International (PMI) dan Klynveld Main Goerdeler (KMG) dan masing-masing perusahaan anggotanya. Mencakup tiga abad, sejarah organisasi dapat ditelusuri melalui nama-nama anggota pendiri utamanya yang merupakan inisial nama KPMG.

Untuk diketahui, Induk perusahaan Google, Alphabet, akan memangkas sekitar 12.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari total keseluruhan pegawainya. Pemangkasan ini disebabkan akibat lini bisnis iklan digital perusahaan yang belakangan mengalami penurunan. CEO Alphabet, Sundar Pichai mengatakan, karyawan AS yang terkena dampak akan tetap berada dalam daftar gaji perusahaan selama 60 hari.

Mereka juga bakal menerima setidaknya 16 minggu gaji sebagai pesangon, di samping tunjangan-tunjangan lainnya. Alphabet telah menambah lebih dari 50.000 karyawan selama dua tahun terakhir karena melonjaknya permintaan atas layanannya selama pandemi sehingga meningkatkan laba. Namun dalam beberapa kuartal terakhir, bisnis iklan digital inti perusahaan telah melambat karena pelemahan ekonomi dan kekhawatiran resesi menyebabkan pengiklan mengurangi pengeluaran mereka.

"Selama dua tahun terakhir kita telah melihat periode pertumbuhan yang dramatis. Untuk menyamai dan mendorong pertumbuhan tersebut, kami mempekerjakan karyawan yang berbeda dengan realitas ekonomi yang kita hadapi saat ini," katanya dilansir dari CNN, Senin (23/1/2023).

Baca juga artikel terkait BADAI PHK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin