Menuju konten utama

Khutbah Jumat Menyambut Bulan Rabiul Awal dan Maulid Nabi

Teks khutbah Jumat menyambut Rabiul Awal yang merupakan bulan kelahiran Rasulullah. Berikut selengkapnya.

Khutbah Jumat Menyambut Bulan Rabiul Awal dan Maulid Nabi
Ilustrasi Kultum. foto/IStockphtho

tirto.id - Teks khutbah Jumat kali ini akan membahas tentang menyambut bulan Rabiul Awal. Fokus bahasan mengenai kelahiran Nabi Muhammad dan hal yang sebaiknya dilakukan setiap muslim untuk menunjukkan rasa cinta untuk beliau.

Bulan Rabiul Awal sering dikenang sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliau lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, atau bertepatan dengan 571 masehi.

Sebagian umat Islam akan mengadakan berbagai bentuk kegiatan Maulid Nabi seperti pengajian, tradisi Sekaten, hingga pembacaan sejarah kenabian.

Islam datang melalui perantaraan Nabi Muhammad, maka bentuk cinta pada beliau dapat diwujudkan dengan kembali meneladani ajaran Islam sesuai dengan yang diajarkannya apa adanya, tanpa menambahkan atau mengurangi.

Contoh Teks Khutbah Jumat Menyambut Rabiul Awal

Khutbah pertama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Amma ba'du.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta'ala. Berkat ridaNya, siang ini kita masih diberikan keimanan di dalam dada. Wujud keimanan tersebut tampak dari semangat kita dalam menghadiri majelis ini dan dilanjutkan dengan salat Jumat bersama-sama dengan penuh kesadaran.

Mari kita senantiasa menjaga ketakwaaan kapan pun dan di mana pun. Dengan bekal takwa, kita berharap selalu mendapat bimbingan Allah untuk menjalani agama Islam dengan semurni-murninya ajaran sebagaimana didakwahkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam beserta para sahabat radhiyallahu anhuma.

Selanjutnya, tak lupa kita sampaikan salawat kepada Nabi mulia, Muhammad shallallahu alaihi wa salam. Semoga keselamatan juga tercurah untuk keluarga Nabi, para sahabat, dan seluruh muslim sampai akhir zaman yang berkomitmen kuat menjaga Islam.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Bulan Rabiul Awal dalam kalender kamariah telah ada di depan mata. Kehadirannya menjadi penerus bulan Safar. Umat Islam seluruh dunia akan mengingat kembali mengenai momen bersejarah lahirnya Nabi Muhammad yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Muhammad kecil dilahirkan pada 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah, atau bertepatan dengan 571 masehi. Ibunda beliau, Siti Aminah, telah melahirkan manusia maksum di sebuah rumah yang ada di Syi'ib Bani Hasyim dengan dibantu ibu dari Abdurrahman bin Auf. Dalam keterangan, kelahiran Muhammad terjadi di sebuah rumah, dekat Shafa.

Bermula dari situlah, beliau beranjak menjadi anak-anak, remaja, hingga akhirnya dewasa dan dipilih Allah sebagai penerus risalah para nabi terdahulu. Diangkatnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul oleh Allah, membawa umat manusia melangkah lebih maju dan meninggalkan kejahiliyahan. Belau yang mendakwahkan agama Islam yang gaungnya masih terasa sampai sekarang.

Islam adalah agama samawi yang diridai Allah. Ajaran Islam juga telah sempurna untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sampai-sampai Nabi Muhammad memerintahkan kita untuk memegang teguh Al Quran dan As Sunnah sebagai pijakan menjalani kehidupan di dunia serta petunjuk memperoleh kebahagian di akhirat.

Allah berfirman dalam surah Al Maidah ayat 3:

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …”

Jamaah Jumah rahimakumullah

Melalui Rabiul Awal ini, mari kita jadikan momentum untuk kembali meneladani Nabi Muhammad agar kita bisa mewujudkan pelaksanaan ajaran Islam yang benar-benar murni darinya, tidak ditambah-tambah atau pun dikurangi. Meneladani Rasulullah menjadi bentuk cinta kita kepadanya. Perintah Allah dan tuntunan dari Rasulullah hendaknya menjadi hal utama yang diperhatikan orang mukmin sebagai Allah berfirman:

“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ahzab: 6)

Mencintai Allah dan Nabi Muhammad juga menjadi bentuk sempurnanya iman. Dikisahkan ‘Abdullah bin Hisyam bahwa dia berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu. Lalu Umar berkata, 'Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.'

Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, 'Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.' Kemudian ’Umar berkata, 'Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.' Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, 'Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna).'

Dari hadis yang diriwayatkan Bukhari nomor 6632 tersebut dijelaskan, sempurnanya iman seorang muslim salah satunya dengan mencintai Nabi Muhammad melebihi kecintaan terhadap diri sendiri. Konsekuensi mencintai beliau yaitu memiliki komitmen kuat untuk menjalankan semua yang dituntunkannya dan menjauhi berbagai hal yang dilarang. Nabi Muhammad adalah perwujudan dari Islam itu sendiri dengan seizin Allah.

Oleh sebab itu, mencintai Nabi Muhammad bukan sekadar memperingati kelahirannya saja. Lebih dari itu, kita wajib memiliki tekad kuat untuk kembali menjalankan ajaran Islam yang benar-benar sesuai petunjuk beliau tanpa ragu sedikit pun.

Semoga kita memperoleh taufik dan hidayah dari Allah untuk menjalani ajaran Islam dengan sebenar-benarnya.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah kedua (doa)

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ

وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani