Menuju konten utama

Jumlah Hari Libur dan Tingkat Stres

Meski sebagian besar dari kita menganggap banyaknya hari libur berbanding lurus dengan tingkat stres, tidak demikian dengan Meksiko. Meski tercatat sebagai negara dengan libur nasional yang paling sedikit, yakni 7 hari, hanya sekitar 15 persen warga Meksiko yang sering mengalami stres.

Jumlah Hari Libur dan Tingkat Stres
Personil badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) berpatroli di pantai gandoriah kota Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (9/7). BPBD setempat bersama pihak terkait meningkatkan pengawasan kawasan objek wisata pantai di kota itu menyusul digelarnya kegiatan "pesta pantai" selama libur lebaran. antara foto/iggoy el fitra/foc/16.

tirto.id - Sebagai negara yang mengakui 5 agama resmi, wajar kalau tanggal merah karena hari besar agama di Indonesia menjadi dominan dalam almanak libur nasional. Dari 14 hari libur nasional pada 2016, setidaknya 12 hari libur karena hari besar agama. Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, hari besar Islam yang paling banyak mendapat libur. Dari Isra Mi'raj, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, hingga Maulid Nabi Muhammad.

Meski sebagian besar dari kita menganggap banyaknya hari libur berbanding lurus dengan tingkat stres, tidak demikian dengan Meksiko. Meski tercatat sebagai negara dengan libur nasional yang paling sedikit, yakni 7 hari, hanya sekitar 15 persen warga Meksiko yang sering mengalami stres. Dalam polling yang diadakan oleh lembaga AP-Ipsos ini, tingkat stres warga Meksiko jauh lebih rendah ketimbang 9 negara lain yang ikut disurvei: Australia, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Dari 10 negara yang disurvei itu, pekerja Meksiko juga yang paling sedikit menyalahkan pekerjaan karena penyebab stres. Hanya 20 persen. Tentu hal ini menarik dikaji lebih lanjut. Jangan-jangan bisa membuktikan bahwa stres karena kurang libur dan pekerjaan itu hanya omong kosong para kelas menengah saja.

Baca juga artikel terkait FAKTA atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

Reporter: Nuran Wibisono
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti