tirto.id - Presiden Joko Widodo menekankan masalah optimisme negara dan persatuan masyarakat saat pidato HUT ke-46 PDIP. Jokowi menegaskan bahwa aset utama bangsa adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan.
Untuk memperkuat ketiga hal itu, mantan Wali Kota Solo ini menyatakan masyarakat harus terus bergerak. Oleh sebab itu pula, sikap optimistis harus dipertahankan.
"Kita semua harus optimistis melangkah agar negara ini menjadi negara maju. Dan selalu saya sampaikan bahwa aset terbesar bangsa ini adalah kerukunan, persaudaraan, persatuan. Aset terbesar bangsa adalah persatuan. Kita harus bergotong royong membumikan Pancasila, untuk bergerak bersama menjadikan Indonesia adil, makmur, sejahtera," ucapnya di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Dalam sambutannya, Jokowi juga menilai Megawati adalah figur keyakinan politik sangat kuat dan memegang teguh Pancasila. Jokowi mengatakan Megawati telah menginspirasi Indonesia.
"Pemikiran ucapan dan tindakan selalu begitu membekas dalam diri kita semuanya. Keberaniannya, ketulusannya, konsistensinya selalu jadi teladan bagi kita semua seluruh kader. Para pahlawan dan pendiri bangsa kita, termasuk Bung Karno adalah kusuma bangsa," katanya lagi.
Narasi optimisme negara ini pernah disinggung oleh para pendukung Jokowi. Menurut Juru Bicara TKN Raja Juli Antoni, Prabowo membangun narasi pesimis, sedang Jokowi sebaliknya.
Ucapan yang keluar dari Prabowo selalu menebar ketakutan dan pesimisme. Padahal, menurutnya, tak ada hubungan kekalahan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 dengan kepunahan suatu negara.
“Indonesia bahkan akan baik-baik saja, bahkan pasti lebih baik kalau Prabowo kalah,” kata Toni kepada reporter Tirto, Selasa (18/12/2018).
Sedangkan Jubir TKN lainnya dari Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan pernyataan Prabowo justru membuat negara Indonesia tidak akan mau dan tegak. Padahal, Ace meyakini bahwa Jokowi selama 4 tahun telah mengarahkan kepemimpinannya untuk pembangunan infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia.
“Rakyat semakin yakin bahwa memang tidak selayaknya Pak Prabowo menjadi Presiden RI jika yang disampaikan adalah hal-hal yang bersifat negatif,” ucap Ace ketika dikonfirmasi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri