Menuju konten utama

Jenderal Andika Tarik Ratusan Pasukan TNI dari Satgas Madago Raya

Penarikan prajurit TNI ke satuan asalnya karena eskalasi ancaman terorisme di Poso sudah semakin kecil.

Jenderal Andika Tarik Ratusan Pasukan TNI dari Satgas Madago Raya
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) mengikuti Rapat Kerja dengan DPD di gedung DPD, Jakarta, Selasa (8/2/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Andika Perkasa memastikan pasukannya ditarik secara bertahap dari Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya untuk menumpas kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

"Ratusan prajurit TNI sudah ditarik dan dikembalikan ke kesatuan masing-masing secara bertahap sejak bulan Maret lalu," kata Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu, dilansir dari Antara, Jumat (13/5/2022).

Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ini menjelaskan, prajurit TNI yang diterjunkan menumpas kelompok MIT di Poso sebanyak 267 personel. Dari jumlah itu sebanyak 167 prajurit telah dikembalikan ke kesatuan masing-masing dan kini tinggal 100 prajurit berada di lapangan.

Dari 100 prajurit TNI yang masih tergabung dalam Operasi Satgas Madago Raya, katanya, tidak ada yang berasal dari satuan luar daerah. Personel yang ditempat sepenuhnya mengandalkan prajurit di Sulteng.

"Secara umum kondusivitas keamanan di tiga wilayah lokus operasi, yakni Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi berangsur membaik," ujar Andika.

Ia mengatakan kabar baik ini buah hasil dari upaya penumpasan kelompok MIT yang selama ini menjadi target operasi TNI/Polri dan masyarakat setempat.

Saat ini anggota MIT tersisa tinggal satu orang dan masih bersembunyi di hutan setelah sebelumnya satu rekan mereka tertembak aparat keamanan beberapa waktu lalu.

"Kami berharap kondisi saat ini dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sehingga ke depan tidak perlu lagi ada satgas operasi penegakan hukum tindak pidana terorisme di Sulteng," harapnya.

Menyinggung upaya pencegahan paham radikal, Panglima TNI berharap kepala daerah dapat memberdayakan kehadiran 150 personel TNI yang terlibat dalam Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

​​​"Kami mengupayakan satu titik lokus TMMD di Sulteng dari 50 titik tersebar di Tanah Air. Kami berharap daerah yang menjadi sasaran TMMD nanti bisa memanfaatkan prajurit untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terpapar paham-paham radikal," tutup Andika.

Baca juga artikel terkait ANDIKA PERKASA

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky