Menuju konten utama

Ini Pesan-pesan Presiden pada Para Pendidik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada para pendidik, khususnya orang tua agar melindungi anak-anak dari dampak negatif penggunaan teknologi dan konsumsi informasi. Akan tetapi, Presiden menegaskan melindungi bukan berarti melarang sama sekali anak untuk menggunakan kecanggihan teknologi ataupun mengonsumsi informasi.

Ini Pesan-pesan Presiden pada Para Pendidik
Murid-murid pendidikan anak usia dini (paud) seruni indah belajar di sebuah bangunan majelis taklim yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat, di Kawasan Kalijodo, Jakarta, Selasa (16/2). Antara foto/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada para pendidik agar anak-anak dilindungi dari dampak negatif penggunaan teknologi dan konsumsi informasi. Para pendidik yang dimaksud oleh Presiden, tentu bukan hanya guru melainkan juga paRa orang tua.

Presiden menegaskan, melindungi anak dari dampak negatif teknologi dan informasi bukan berarti melarang anak-anak untuk menggunakan teknologi atau mendapat informasi. Akan tetapi, berarti mendidik anak agar menggunakan teknologi dan mengonsumsi informasi yang positif dan bersifat produktif.

“Keluarga sebagai pihak terdepan dan terpenting bagi perkembangan anak harus memastikan bahwa fungsi perlindungan terhadap anak benar-benar terwujud. Kekerasan terhadap anak harus distop dan tidak bisa kita biarkan lagi,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di Alun-Alun Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang, Nusa Tenggaa Timur (NTT), Sabtu (30/7/2016) pagi.

Guna menyiapkan anak Indonesia yang unggul dan berdaya saing, Presiden berpesan kepada para orang tua untuk dapat mengembangkan pola pikir produktif kepada diri dan anak-anaknya. Dari yang pesimis menjadi pribadi yang optimis. Dari yang malas menjadi pribadi pekerja keras. Dari yang hanya senang sebagai pengikut menjadi pribadi yang bangga sebagai pemimpin.

“Bila keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif, maka kita bisa melahirkan generasi emas Indonesia. Generasi pemenang, generasi yang cerdas, generasi yang kreatif, generasi yang inovatif, generasi yang produktif, dan generasi yang visioner,” tutur Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi inisiatif Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mengedepankan empat konsep besar, yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, dan keluarga berbagi.

“Saya minta keempat konsep itu jangan hanya jadi jargon, tapi bisa diterjemahkan dengan jelas dan rinci menjadi kerja nyata yang dilakukan oleh BKKBN,” tegas Presiden.

Baca juga artikel terkait ANAK-ANAK atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh