Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menangkal Radikalisme

Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menangkal radikalisme, salah satunya adalah menjadi insan beragama.

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menangkal Radikalisme
Warga dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi solidaritas menolak radikalisme dan terorisme di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (13/5/2018) malam. ANTARA FOTO/M N Kanwa

tirto.id - Radikalisme merupakan sebuah sikap terhadap ideologi yang bisa mengancam kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Oleh karena itu, untuk bisa menangkal radikalisme dalam kehidupan masyarakat, perlu diimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.

Dilansir dari buku Menangkal Radikalisme dalam Pendidikan, Wahid Foundation (2016) mendefinisikan radikalisme sebagai sebuah sikap atau tindakan yang mengatasnamakan agama yang tidak sejalan dengan dasar atau prinsip dasar kehidupan berbangsa yang menjunjung tinggi toleransi dan terbuka terhadap sesama warga yang majemuk yang terjamin keberadaannya oleh konstitusi, atau yang bertumpu pada prinsip-prinsip kemanusiaan.

Radikalisme sendiri dimaknai secara berbeda-beda di antara kelompok kepentingan. Contohnya dari segi keagamaan, radikalisme merupakan gerakan-gerakan keagamaan yang berusaha merombak tatanan sosial dan politik yang ada secara total dan dengan jalan kekerasan.

Sementara dalam ilmu sosial, radikalisme merupakan pandangan yang ingin melakukan perubahan mendasar sesuai dengan interpretasinya terhadap realitas sosial atau ideologi yang dianut.

Oleh karena itu, radikalisme merupakan sebuah gejala umum yang dapat terjadi dengan berbagai motif dan latar belakang baik itu agama, sosial, politik, maupun budaya, yang disertai oleh kekerasan ekstrim dan anarkis.

Menurut laman Husada Karya Jaya, Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki nilai-nilai universal yang sama dengan ideolodi-ideologi lain seperti keberadaban, penghormatan akan HAM, kesejahteraan, perdamaian, dan keadilan.

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila untuk Menangkal Radikalisme

Terdapat beberapa hal yang merupakan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dilakukan untuk menangkal radikalisme.

Dilansir dari Kuliah Umum Pendidikan Pancasila STMIK Sumedang, berikut adalah contoh implementasinya.

1. Menjadi Insan yang Beragama

Menjadi orang yang beragama, penuh cinta dan kasih sayang sesama manusia merupakan nilai-nilai dasar perilaku mulia dalam Pancasila yang terkandung dalam sila pertama.

Tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama merupakan salah satu bentuk radikalisme yang bisa ditangkal dengan menjadi insan beragama yang penuh kasih sayang.

2. Menjadi Insan yang Berakhlak Mulia dan Menjunjung Kemanusiaan

Bentuk implementasi nilai-nilai dalam sila kedua Pancasila dalah dengan menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan sepakat untuk menghargai kemanusiaan di atas segala kepentingan materil.

Dengan mengimplementasikan nilai ini, segala bentuk perampasan hak dan penindasan harkat martabat manusia akan dilarang dan dihentikan.

3. Menjadi Insan yang Menjunjung Nilai Tenggang Rasa

Inisiatif perilaku atau implementasi nilai Pancasila sila keempat adalah menjadi insan yang menjunjung tinggi nilai tenggang rasa dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah radikalisme ini bisa dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.

4. Menjadi Insan Berprinsip Keadilan dalam Kehidupan Sosial

Implementasi nilai-nilai Pancasila secara keseluruhan adalah menjadi orang yang mempunyai prinsip adil dalam kehidupan sosial dan kesejahteraan yang merata.

Kesadaran penuh untuk bisa bersiaga pada tatanan nilai dan norma etika kehidupan bangsa Indonesia ini dapat membentengi diri dari sikap radikalisme dan tetap teguh pada nilai Pancasila.

Baca juga artikel terkait IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Dhita Koesno

Artikel Terkait