tirto.id - Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk hidup layak dan beribadah dengan baik.
Seorang muslim terutama dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri semisal sandang, pangan dan papan.
Hidup mandiri dan tidak meminta-meminta kepada orang lain membuat seorang muslim harus mampu bekerja demi pemenuhan kebutuhan pokok tersebut.
Dapat ditemukan di dalam Al Qur’an beberapa ayat yang menganjurkan seorang muslim bekerja untuk memenuhi kebutuhan dunianya.
Bekerja jika diniatkan untuk mencari nafkah bagi diri dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya juga akan dinilai sebagai ibadah dan mendapat pahala.
Merujuk laman jatim.nu.or.id, misalnya ayat yang membahas tentang keutamaan bekerja dan melakukan amal saleh ada dalam QS. At-Taubah ayat 105 seperti berikut:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105).
Pekerjaan yang dilakukan pun kelak akan diminta pertanggung jawaban di akhirat, apakah ada hal yang buruk turut dilakukan demi mendapatkan uang seperti mencuri, korupsi, menipu atau melakukan pekerjaan yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Seseorang yang makan dari hasil keringatnya sendiri, lebih utama dibanding dengan orang yang makan dari pemberian orang lain, apalagi jika ia masih kuat bekerja, sehat, dan memiliki akal.
Karena itu meminta-meminta alias mengemis adalah pekerjaan yang hina di mata Islam. Hadis berikut ini menjadi dalilnya:
“Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolaknya. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Demikian juga hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari berikut ini, menyebutkan keutamaan dari makan hasil usaha sendiri:
“Dari Miqdam RA, dari Nabi Salallahu ‘alaihi wassalam beliau bersabda: “Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri. Sungguh Nabi Daud Alaihissalam makan hasil usahanya.” (H.R. Bukhari).
Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Beberapa dalil lain dari Al Quran yang menyebut keutamaan bekerja atau beramal saleh dilansir laman Kemdikbud adalah seperti berikut:
- QS Al-Jatsiah/45: 30
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ
Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.” (QS Al-Jatsiah: 30).
- QS Al-Bayyinah/98: 7
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 7)
- QS Al-Buruj/85: 11
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.” (QS. Al-Buruj: 7)
- QS Saba’/34: 10-11
Dengan ilmu tersebut, hingga kini manusia bisa mendapat banyak sekali manfaat.
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا ۖ يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ ۖ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ
Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya,” (QS. Saba’: 10)
أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ وَقَدِّرْ فِي السَّرْدِ ۖ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Saba’: 11)
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno