Menuju konten utama

Densus 88 Antiteror Kembali Tangkap Terduga Teroris di Berau Kaltim

Fenomena gerakan lone wolf berkembang sebab para teroris tidak ingin diketahui keberadaannya dengan mudah oleh kepolisian.

Densus 88 Antiteror Kembali Tangkap Terduga Teroris di Berau Kaltim
Petugas kepolisian berjaga di lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Pancuran Bambu, Sibolga Sambas, Kota Siboga, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/Damai Mendrofa/SP/nz.

tirto.id - Densus 88 Antiteror kembali menangkap terduga teroris berinisial M alias Abu Harkam, Selasa (19/3/2019), di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Ia diduga satu jaringan dengan terduga terorisme Sibolga.

"Sebelum dia melakukan amaliyah, Densus 88 melakukan preventive strike yaitu penangkapan terduga teroris. Saat ini dia masih dalam proses pemeriksaan lanjutan,” ucap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (20/3/2019).

Pada pemeriksaan, lanjut dia, diketahui bahwa Abu Harkam berkomunikasi aktif dengan terduga teroris jaringan Sibolga. Lelaki itu berencana menjadi pelaku tunggal (lone wolf) dalam beraksi, tidak hanya polisi yang menjadi sasaran, ia juga menargetkan siapa pun yang menjelek-jelekkan ISIS.

“Hasil pemeriksaan Densus 88, Abu Harkam betul-betul memiliki keinginan sangat kuat untuk sesegera mungkin melakukan amaliyah,” kata Dedi. Polisi menduga Abu Harkam diduga terpapar paham radikalisme oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan ISIS.

Abu Harkam masih satu jaringan dengan tujuh tersangka teroris jaringan Sibolga yakni Asmar Husen alias Abu Hamzah, Azmil Khair alias Ameng, Zulkarnaen Panggabean alias Ogek, Roslina alias Syuhama, Malik, Putera Syuhada alias Rinto, dan Yuliati Sri Rahayuningrum alias Khodijah.

Dedi menilai, fenomena gerakan lone wolf berkembang sebab para teroris tidak ingin diketahui keberadaannya dengan mudah oleh kepolisian.

“Sehingga mereka bergerak perorangan, ini yang menyulitkan kami untuk memantau semuanya. Berbeda dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang menguasai satu daerah,” ujar Dedi.

Densus 88 saat ini masih mengejar satu orang yang tergabung dalam jaringan Sibolga, yakni Syaefuddin Hidayat yang mengunggah video ancaman terhadap anggota Polri di media sosial.

Baca juga artikel terkait KASUS TERORISME atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto