tirto.id - Capres nomor urut 01 Joko Widodo akan mengikut debat pilpres putaran kedua berhadapan dengan Prabowo Subianto. Dalam debat kedua, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin memandang Jokowi akan tampil menyerang sekaligus bertahan.
Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong mengatakan, apa yang dimaksud dengan serangan Jokowi adalah pemaparan visi-misi pembangunan ke depan, sedangkan pertahanan mantan Wali Kota Solo itu akan dibalut dengan kinerja yang sudah ia lakukan selama ini.
“Ini tema debat Jokowi banget. Dia akan proporsional. Dia akan menghitung kapan beliau bertahan, kapan dia akan menyerang,” kata Usman kepada Tirto, Kamis (14/2/2019).
Usman yakin, debat kali ini akan didominasi oleh Jokowi. Keuntungan Jokowi adalah pemenang pilpres 2014, dan menurut Usman itu sudah menjadi bekal cukup untuk membuktikan perhatiannya pada lingkungan, energi, dan juga infrastruktur. Berbeda dengan Prabowo yang belum terlihat kinerjanya di bidang itu.
“Kerja Pak Jokowi di periode pertama ini kan memang infrastruktur. Energi juga Jokowi mencapai kemajuan satu harga dan energi terbarukan Biodiesel 20,” tegasnya lagi.
Sedangkan Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily juga beranggapan serupa. Ace memandang Jokowi telah membangun infrastruktur bukan hanya di Jawa, tetapi juga di seluruh daerah Indonesia, terutama di daerah perbatasan. Satu hal yang Ace percaya akan menjadi serangan ke Jokowi adalah pembiayaan infrastuktur dari utang Indonesia. Namun politikus Golkar ini percaya Jokowi akan tetap unggul.
“Kubu 02 pasti akan nyinyir pada hal-hal yang klise soal dominasi BUMN dalam pembangunan infrastruktur, soal pembiayaan infrastruktur yang disebut mereka banyak dari sumber utang, soal kemahalan biaya infrastruktur, kualitas infrastruktur sampai dengan kasus-kasus korupsi dalam proyek infrastruktur," tulis Ace dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto.
Ace menambahkan, menurutnya Jokowi sudah sangat siap dengan serangan itu bahkan akan membuat serangan balik.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
