tirto.id - Kehidupan rukun di lingkungan keluarga merupakan ciri dari rumah tangga yang harmonis. Perilaku rukun ini merupakan buah dari kasih sayang, perhatian, dan sikap saling menguatkan satu sama lain. Lantas, apa saja contoh perilaku rukun di lingkungan keluarga, khususnya di rumah, serta manfaatnya bagi anggota keluarga tersebut?
Sederhananya, keluarga adalah unit terkecil dalam sistem masyarakat. Ikatan keluarga, khususnya keluarga inti terkait dengan hubungan darah, hubungan perkawinan, hingga proses adopsi.
Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing, mulai dari kepala keluarga, anak, pasangan, ayah-ibu, dan sebagainya.
Jika peran-peran itu tidak dijalani dengan baik, lazimnya akan muncul gesekan atau perselisihan antara sesama anggota keluarga.
Lebih lanjut lagi, apabila perselisihan itu bertahan lama, tidak mustahil fungsi-fungsi keluarga yang diharapkan akan pincang.
Di antara fungsi keluarga yang seyogyanya tercapai dalam rumah tangga adalah fungsi pendidikan, sosialisasi, perlindungan, ekonomi, hingga fungsi rekreatif.
Manfaat dari fungsi-fungsi keluarga di atas hanya akan tercapai apabila kerukunan hadir dalam lingkup rumah tangga.
Lantas, apa itu kerukunan keluarga? Pengertian kerukunan keluarga adalah bentuk kesepakatan yang dilakukan seluruh anggota keluarga untuk mengatasi perbedaan karakter, pandangan, pendapat, dan kebiasaan dari masing-masing anggota keluarga hingga tidak terjadi pertentangan dan permusuhan.
Manfaat perilaku rukun dalam keluarga akan menghasilkan komunikasi yang baik, kehidupan yang harmonis, rasa aman, damai, dan mempererat tali persatuan antaranggota keluarga.
Contoh Perilaku Rukun di Lingkungan Keluarga di Rumah
Perilaku rukun di lingkungan keluarga dapat tercapai apabila ada kerja sama antaranggota keluarga.
Bagaimanapun juga, lingkungan keluarga adalah lingkungan sosial yang anggota-anggotanya saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain.
Berikut ini contoh perilaku rukun di lingkungan keluarga di rumah, sebagaimana ditulis Maria Chatarina dalam Hidup Rukun (2018).
- Saling menghargai pendapat.
- Menghormati anggota keluarga yang lebih tua.
- Anggota keluarga yang tua menyayangi yang lebih muda.
- Makan bersama keluarga.
- Saling membantu pekerjaan rumah tangga.
- Belajar bersama keluarga.
Editor: Iswara N Raditya
