Menuju konten utama

Cina Tambah Impor CPO 1 Juta Ton, Zulhas Janji Harga Migor Stabil

Mendag Zulkifli Hasan menjamin pembelian CPO dari negeri tirai bambu tersebut tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri.

Cina Tambah Impor CPO 1 Juta Ton, Zulhas Janji Harga Migor Stabil
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) bersama Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kanan) memperlihatkan minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

tirto.id - Cina berencana menambah kuota impor crude palm oil (CPO) dari Indonesia. Permintaan tersebut disampaikan pemerintah Cina melalui Perdana Menteri Li Keqiang saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Cina, Selasa (26/7/2022).

Terkait hal itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjamin pembelian CPO dari negeri tirai bambu tersebut tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri. Dia menjelaskan dengan stok yang melimpah, harga minyak goreng juga akan tetap stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

"Saya menjamin bahwa harga minyak goreng tidak akan naik dan akan tetap stabil. Saat ini stok bahan baku minyak goreng sangat melimpah. Tangki-tangki CPO di dalam negeri masih penuh," kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7/2022).

Lebih lanjut, dia menjelaskan skema domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) tetap dipertahankan untuk menjamin suplai bahan baku minyak goreng tetap stabil. Dia menuturkan stabilitas stok tersebut bertujuan menjaga harga minyak goreng curah dan kemasan premium di dalam negeri tetap terjangkau dan tetap stabil.

"Skema DMO dan DPO akan kami longgarkan setelah semua produsen minyak goreng dan industri CPO berkomitmen menjamin bahan baku minyak goreng tetap ada secara kontinu," bebernya.

Sementara itu, Zulhas begitu sapaan akrabnya mengaku siap menindaklanjuti tugas dari Jokowi. Dia berharap dengan komitmen yang dilakukan Cina bisa memperlancar ekspor CPO tanah air dan memperbaiki harga TBS di tingkat petani.

"Kementerian Perdagangan siap dan akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri RRT (Premier) Li Keqiang untuk menambah ekspor CPO 1 juta ton ke RRT. Komitmen ini diharapkan dapat memperlancar ekspor CPO Indonesia dan memperbaiki harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani hingga di atas Rp2.000/kg," ungkapnya.

Dia menuturkan saat ini pihaknya tengah berupaya mempercepat ekspor CPO dan sejumlah produk turunannya. Tujuannya untuk mengosongkan tangki-tangki penampung CPO yang penuh sehingga industri CPO dapat menyerap TBS petani sawit. Melalui percepatan ekspor itu, harga TBS diharapkan bisa di atas Rp2.000 per kilogram.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor CPO dan turunannya (HS 15) pada Juni 2022 sebanyak 2,17 juta ton, meningkat pesat dari Mei 2022 yang sebesar 0,51 juta ton. Nilai ekspor CPO dan turunannya pada Juni 2022 juga naik 300,66 persen menjadi 3,38 miliar dolar AS dibandingkan Mei 2022.

Pada Juni 2022, Indonesia paling banyak mengekspor CPO dan turunannya ke RRT senilai 591,57 juta dolar AS, Pakistan 454,47 juta dolar AS, India 273,97 juta dolar AS, dan Bangladesh 163,75 juta dolar AS.

Untuk diketahui dalam pertemuan dengan Li Keqiang, Jokowi menyampaikan Cina adalah mitra strategis Indonesia. Selama ini, kedua negara telah berhasil membangun kemitraan tersebut dengan kerja sama yang saling menguntungkan.

Saat ini nilai perdagangan kedua negara mencapai 100 miliar dolar AS. menginginkan nilai perdagangan antara Indonesia dan Cina terus meningkat.

Baca juga artikel terkait DAMPAK EKSPOR CPO DIBUKA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin