Menuju konten utama

Bulog Ungkap Alasan Pemerintah Masih Impor Daging Dari India

Kepala Bidang Humas Perum Bulog Tomy Wijaya mengklaim Indonesia memesan daging kerbau dan sapi dari zona yang terbebas dari PMK.

Bulog Ungkap Alasan Pemerintah Masih Impor Daging Dari India
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi di Desa Dakiring, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (24/6/2022). ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu/Ds/foc.

tirto.id - Perum Bulog mencatat sudah ada 46 ribu ton daging kerbau impor datang ke Indonesia hingga Jumat, (1/7/2022). Kuota tersebut baru sebagian dari total daging kerbau beku yang dipesan pemerintah yaitu sebanyak 100 ribu ton pada tahun 2022.

Pemerintah memutuskan untuk tetap memesan daging beku impor dari India. Padahal negara tersebut belum terbebas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepala Bidang Humas Perum Bulog, Tomy Wijaya mengklaim Indonesia memesan daging kerbau dan sapi dari zona yang terbebas dari penyakit.

"Jadi zona yang sekarang lagi berjalan yang dipilih yang bebas PMK, zona tersebut juga tidak hanya mengimpor tidak hanya ke Indonesia tapi juga ke 70 negara dan Alhamdulilah di 69 negara lain itu aman enggak ada masalah. Di samping itu. Persyaratan untuk impor itu mesti diuji dulu di sana sesuai dengan sertifikasi di sana baik itu dari sisi halalnya maupun dari sisi bebas penyakitnya,” kata dia kepada Tirto, Jumat (1/7/2022).

Tomy menjelaskan, dari sebelum ada PMK Bulog selalu berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memeriksa keamanan daging yang masuk ke Indonesia. Saat ada PMK pemeriksaan ditambah dengan sampling daging untuk dilakukan tes PCR.

"Begitu sampai di Indonesia itu sampai di cek lagi di badan karantina oleh Kementan. Setelah proses itu lolos kemarin kita juga menambahkan inisiatif untuk melaksanakan PCR alhamdulilah ini negative semua. Jadi sebelum ada PMK juga kita ketat ya apalagi ada PMK makanya kita tambahkan inisiasi untuk PCR tersebut. Di negara manapun yang belum bebas pmk itu gak ganggu trading daging kita dari sisi penyakit kita waspadai, tapi dari sisi kebutuhan konsumen kita harus perhatikan juga," ungkapnya.

Sebelumnya, berdasarkan data kementerian pertanian, hingga 24 Juni 2022 ada 19 provinsi di 216 kabupaten kota yang terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Jumlah ternak yang sakit tercatat 240.944 ekor kemudian sudah berhasil sembuh sebanyak 78.626 ekor.

Meluasnya kasus penularan PMK di dalam negeri tidak menyurutkan niat pemerintah Indonesia untuk tetap mengimpor daging kerbau beku dari negara yang belum bebas PMK seperti India. Pada 28 Juni 2022 sudah ada 46 ribu ton daging kerbau impor dari India yang masuk ke Indonesia. Kuota tersebut baru sebagian dari total daging kerbau beku yang dipesan pemerintah yaitu sebanyak 100 ribu ton pada 2022.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biotech Center IPB University dan Research Associate CORE, Dwi Andreas Santosa menjelaskan pemerintah perlu tegas untuk menyelesaikan permasalahan PMK di dalam negeri.

"Jadi untuk itu saya tidak paham sama sekali ketika pemerintah dulu memutuskan untuk mengimpor daging dari India ya. Sudah jelas india itu tidak bebas PMK. Kemudian itu yang menyebabkan sekarang ini setelah kita 32 tahun sebagai negara bebas PMK sekarang kita kena PMK kerugian akibat impor daging dari negara yang belum bebas PMK ini jauh lebih besar. Dapat untung apa wong harganya hampir sama seperti daging di Australia," katanya kepada Tirto, Kamis (30/6/2022).

Dwi Andreas menjelaskan harga daging sapi India malah tak jauh lebih murah dibandingkan daging dari beberapa negara lain yang masuk kategori bebas PMK. Sebut saja daging sapi dari Australia dijual dengan harga US$3,5 per/kg, India US$3,4 dolar/kg hanya terpaut 0,1.

“Kemudian Amerika US$5,58 /kg, New Zealand US$3,5/kg. Kenapa harus mengimpor dari india. Gak masuk akal, lebih baik dari Australia atau dari New Zealand,” jelas dia.

Dia menuturkan masuknya wabah PMK kemungkinan besar berasal dari India. Karena hanya India yang merupakan negara satu satunya yang belum bebas PMK yang masih mengirimkan daging ke Indonesia.

“Kalau saya prediksi ya PMK ini hampir pasti dari daging yang berasal dari india ya. Prosesnya gini, kan daging itu diperdagangkan di pasar-pasar dimanapun. Kemudian kan daging itu dicairkan dulu, cairannya itu menginfeksi ke ternak ya sudah selesai. Kalau indukan bakalan itu dari Australia ada dari Brazil tapi gak banyak,” papar dia.

Di sisi lain di 2021 Dwi Andreas mencatat, impor daging beku dari India cukup besar, ia merinci daging beku impor yang datang ke Indonesia dari Australia ada sebanyak 87.427 ton, kemudian India 84.955 ton,Brazil 15.912 ton, Amerika Serikat 12.904 ton, New Zealand 9.966 ton dan Spanyol 3.356 ton.

Baca juga artikel terkait IMPOR SAPI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin