Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona

BPS Catat Kunjungan Wisman ke Indonesia Agustus 2020 Turun 89,22%

Selama tahun berjalan Januari-Agustus 2020, jumlah kunjungan mencapai 3,4 juta atau turun 68,17 persen secara yoy.

BPS Catat Kunjungan Wisman ke Indonesia Agustus 2020 Turun 89,22%
Dua orang wisatawan mancanegara bermain di pantai Pulau Awera, Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Jumat (27/4/2018). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia per Agustus 2020 mencapai 165.000 orang. Angka itu naik tipis 4,45 persen dari Juli 2020 yang mencapai 157.900 kunjungan.

Namun secara year on year (yoy) di tahun 2019, angkanya masih turun 89,22 persen. Waktu itu jumlah kunjungan mencapai 1,53 juta.

Kenaikan ini menurut BPS belum cukup signifikan. Selama tahun berjalan Januari-Agustus 2020, jumlah kunjungan mencapai 3,4 juta atau turun 68,17 persen secara yoy.

“Wisman masuk ke Indonesia tujuan bisnis, alasan tugas atau bekerja misi dan sebagainya bukan wisman leisure. Kita bisa lihat bahwa pergerakannya sangat flat mengindikasikan recovery wisman akan butuh waktu lama,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

Jika dirinci, kunjungan wisman terbesar masih disumbang oleh Timor Leste yang memanfaatkan jalur darat. Angkanya mencapai 89.400 kunjungan atau setara 54,2 persen. Selanjutnya ada Malaysia 58.300 kunjungan setara 35,3 persen, dan Cina 3.700 kunjungan atau setara 2,2 persen. Sisanya 13.600 atau 8,3 persen merupakan gabungan berbagai negara.

Peningkatan kunjungan Agustus 2020 utamanya disumbang oleh Jepang yang naik 65,6 persen mtom. Lalu ada Mesir yang naik 58,33 persen mtom dan Brazil yang naik 51,06 persen mtom.

Sejalan dengan itu, BPS juga mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel mengalami kenaikan tipis 4,94 persen poin. Dari 28,07 persen di Juli 2020 menjadi 32,93 persen di Agustus 2020. Meski demikian secara yoy, masih turun 21,21 persen poin.

“TPK sangat rendah itu misalnya di Bali penghunian kamar 3,68 persen. Aceh juga masih rendah 14,4 persen. Maluku Utara 16,4 persen. TPK yang lumayan tinggi di Lampung sebesar 48,7 persen. Sulawesi Selatan 46,8 persen, Kalimantan Selatan 45,8 persen,” ucap Suhariyanto.

Baca juga artikel terkait WISATAWAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz