Menuju konten utama

Biografi Colin Powell & Kisahnya Meninggal Dunia karena Covid-19

Berikut biografi Colin Powell yang meninggal dunia karena komplikasi Covid-19.

Biografi Colin Powell & Kisahnya Meninggal Dunia karena Covid-19
Mantan Menteri Luar Negeri Colin Powell memberi paparan saat kuliah tentang manajemen bisnis dan kepemimpinan di Madrid, Spanyol, 24 Mei 2006. (AP Photo/Daniel Ochoa de Olza)

tirto.id - Colin Powell, menteri luar negeri kulit hitam pertama Amerika Serikat meninggal dunia karena komplikasi Covid-19, di tengah perjuangannya melawan kanker. Powell mengembuskan napas terakhirnya di usia ke-84 tahun, tepat pada 19 Oktober 2021.

CNN melaporkan, kabar duka itu disampaikan pihak keluarga di Facebook. Terkait dengan kasus Covid-19 itu, dia dilaporkan sudah menerima vaksinasi secara penuh.

"Jenderal Colin L. Powell, mantan Menteri Luar Negeri AS dan Ketua Kepala Staf Gabungan, meninggal pagi ini karena komplikasi dari Covid 19," tulis keluarga Powell di Facebook.

Menurut keterangan kepala staf lama Powell, Peggy Cifrino, semasa hidupnya Powell mengalami multiple myeloma, kanker sel plasma sehingga turut menekan respons imun tubuh. Kemudian juga mengalami parkinson. Bahkan, walaupun sudah divaksinasi secara penuh, tetap memiliki risiko yang lebih besar terkena Covid-19.

"Kami telah kehilangan suami, ayah, kakek, dan orang Amerika yang luar biasa dan penyayang," kata keluarga itu.

Biografi Colin Powell

Seperti dikutip The New York Times, Collin Powell adalah kisah sukses klasik Amerika, lahir di Harlem dari orang tua Jamaika. Dibesarkan di Bronx Selatan, ia merupakan lulusan City College of New York, kemudian bergabung dengan Angkatan Darat melalui ROTC.

Saat pensiun dari militer pada tahun 1993, Powell menjadi tokoh masyarakat paling populer di Amerika, karena keterusterangannya, kualitas kepemimpinannya dan kemampuan berbicaranya dengan nada blak-blakan yang dihargai oleh orang Amerika.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times tahun 2007, dia menganalisis dirinya sebagai orang ketiga: “Powell adalah seorang pemecah masalah. Dia diajari sebagai seorang prajurit untuk memecahkan masalah. Jadi dia punya pandangan, tapi dia bukan ideolog. Dia memiliki gairah, tapi dia tidak fanatik. Dia yang pertama dan terutama adalah pemecah masalah.”

Powell memulai karier sebagai seorang prajurit profesional yang merintis lewat tugas tempur di Vietnam, hingga menjadi penasihat keamanan nasional kulit hitam pertama selama akhir kepresidenan Ronald Reagen dan menjadi ketua Kepala Staf Gabungan Afrika-Amerika termuda dan pertama di bawah Presiden George H.W.

Namanya mulai mencuat setelah kemenangan koalisi pimpinan AS selama Perang Teluk, bahkan di pertengahan 90-an, ia pernah dianggap sebagai pesaing utama untuk menjadi presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat.

Tapi kredibilitas dan reputasinya tercoreng ketika menjadi menteri luar negeri pertama George W. Bush karena mendorong intelijen yang salah ke PBB untuk mengadvokasi Perang Irak. Namun, Bush pernah mengatakan, Powell adalah "pelayan publik yang hebat" yang "sangat disukai Presiden sehingga dia mendapatkan Presidential Medal of Freedom - dua kali. Bush juga mengatakan, Powell sangat dihormati di dalam dan luar negeri.

Walaupun Powell tidak pernah menawarkan diri ke Gedung Putih, tapi pada tahun 2001, Bush memilihnya sebagai menteri luar negeri sehingga dia menjadi pejabat publik kulit hitam berpangkat tertinggi.

Pada minggu terakhir tahun 2008, Powell juga mendukung Barack Obama untuk menjadi presiden kulit hitam pertama AS. Dukungan itu dipandang sebagai dorongan signifikan bagi pencalonan Obama karena popularitas Powell yang tersebar luas dan statusnya sebagai salah satu orang kulit hitam Amerika yang paling menonjol dan sukses dalam kehidupan publik.

Baca juga artikel terkait COLIN POWELL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya

Artikel Terkait