Menuju konten utama

Biaya Hidup di Jogja: Indekos, Makan & Transport di Yogyakarta

Penjelasan tentang berapa besar biaya hidup di Jogja, berapa biaya makan, inde-kost hingga transportasi di Yogyakarta.

Biaya Hidup di Jogja: Indekos, Makan & Transport di Yogyakarta
Pengendara melintas di kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (21/12/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.

tirto.id - Berapa besar biaya hidup di Jogja kerap menjadi pertanyaan, terutama bagi calon mahasiswa baru yang mau merantau ke kota pelajar ini.

Daerah Istimewa Yogyakarta atau Jogja adalah salah satu kota tujuan kuliah bagi mahasiswa baru. Di kota ini tersedia beragam jenis perguruan tinggi mulai dari negeri, swasta, hingga kedinasan.

Dikutip dari laman tpb.tp.ugm, di Yogyakarta terdapat hampir 150 institusi pendidikan tinggi yang diasuh oleh sekitar 10 ribu dosen. Menurut Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Baskara Aji bahwa setiap tahunnya ada penambahan sekitar 60 ribu mahasiswa di Yogyakarta.

Di Kota ini terdapat perguruan tinggi yang terkenal seperti UGM, UII, UPN Veteran, UIN Sunan Kalijaga, UMY, UAD, dan masih banyak lagi. Maka pantas rasanya Yogyakarta memiliki julukan “Kota Pelajar”.

Periode seleksi mahasiswa baru sudah mulai dibuka, baik melalui SNPMB (SNMPTN) sampai dengan SPAN PTKIN. Calon mahasiswa sudah mulai sibuk dengan persiapan masuk perguruan tinggi seperti pendaftaran SNPMB dan ujian masuk lainnya.

Bagi Anda yang tertarik memilih Yogyakarta sebagai tempat menimba ilmu, perhitungan biaya hidup dapat menjadi bahan pertimbangan.

Yogyakarta terkenal dengan biaya hidup yang relatif murah. Tapi berapa sebenarnya berapa perkiraan biaya yang diperlukan untuk hidup di Yogyakarta?

Biaya Indekos di Yogyakarta per Bulan

Saat tinggal atau merantau ke suatu daerah, hal yang paling utama adalah memenuhi kebutuhan akomodasi tempat tinggal. Di Yogyakarta, mahasiswa dapat memilih jenis tempat tinggal seperti kontrak rumah atau sewa kamar (indekos).

Umumnya, di seluruh wilayah di Jogja akan dengan mudah menemukan sewaan tempat tinggal, mulai dari yang murah atau biasa hingga yang mahal atau mewah. Tentu, itu semua tergantung kebutuhan dan gaya hidup masing-masing.

Secara umum, kisaran biaya untuk akomodasi tempat tinggal atau indekos berada pada kisaran Rp600.000 – Rp1.500.000 per bulan.

Biaya Makan di Yogyakarta per Bulannya

Sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta banyak menyediakan tempat makan yang ramah kantong mahasiswa. Menu makanan di Yogyakarta dibanderol beragam, termurah Anda dapat mencicipi menu khas Yogyakarta nasi kucing yang dijual di angkringan hanya dengan Rp2.000 per bungkus.

Anda bisa memilih makan di angkringan, warteg, hingga restaurant. Masalah makanan bisa mengikuti selera masing-masing dan biaya yang dimiliki.

Jika dikalkulasi, kisaran biaya makan di Yogyakarta adalah Rp1.000.000 – Rp1.800.000 per bulan.

Biaya Transportasi di Yogyakarta

Melansir laman Faculty of Business and Economics UII, Yogyakarta didukung oleh akses transportasi publik antar wilayah seperti pesawat, kereta api, dan bus.

Sedangkan di dalam perkotaan, mahasiswa dapat menggunakan layanan transportasi umum seperti bus Trans Jogja, taksi, dan layanan jasa transportasi berbasis aplikasi daring seperti GOJEK dan Grab.

Membawa kendaraan pribadi juga bisa menjadi pilihan saat Anda merantau ke Yogyakarta.

Kisaran biaya transportasi di Yogyakarta adalah Rp100.000 – Rp200.000 per bulan.

Total Perkiraan Biaya Hidup di Yogyakarta per Bulan

Selain akomodasi tempat tinggal, makanan, dan transportasi. Tentu seseorang juga memerlukan sejumlah biaya lain seperti keperluan hiburan, kenyamanan, komunikasi, dan lain-lain.

Namun, jika dikalkulasikan secara keseluruhan maka total kisaran biaya yang dibutuhkan untuk hidup di Yogyakarta adalah Rp1.900.000 hingga Rp3.850.000.

Kendati demikian, di manapun tempat tinggal, biaya hidup tergantung dengan gaya hidup dan kebutuhan masing-masing orang, tak terkecuali di Yogyakarta.

Baca juga artikel terkait BIAYA HIDUP atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yulaika Ramadhani