Menuju konten utama

Bendera Catalan Dilarang Berkibar di Final Copa del Rey 2016

Bendera kemerdekaan “Estelada” yang menjadi simbol kemerdekaan wilayah Catalan atas negara Spanyol dilarang berkibar di laga final Copa del Rey antara Barcelona vs Sevilla yang akan digelar di Stadion Vicente Calderon, Madrid, pada Minggu (22/5/2016) mendatang.

Bendera Catalan Dilarang Berkibar di Final Copa del Rey 2016
Para pendukung kemerdekaan Catalan berparade sambil mengibarkan bendera Estelada. FOTO/SHUTTERSTOCK.

tirto.id - Terdapat peraturan lama yang akan diterapkan lagi di laga final Piala Raja Spanyol alias Copa del Rey antara Sevilla vs Barcelona hari Minggu (22/5/2016) mendatang, yaitu larangan membawa bendera kemerdekaan Catalan alias “Estelada” ke Stadion Vicente Calderon, Madrid. Peraturan tersebut sejatinya tak boleh dilanggar, namun pada final Copa del Rey tahun 2015 lalu tetap muncul insiden pengibaran bendera Catalan saat Barcelona bermain dan menang di Camp Nou.

“Olahraga pada umumnya dan sepak bola pada khususnya tidak boleh digunakan dalam konfrontasi politik,” kata Maria Concepcion Dancausa selaku perwakilan dari delegasi pemerintah Spanyol sebagaimana dikutip oleh Marca, Kamis (19/5/2016).

Selain bendera Catalan, segala macam simbol yang berkaitan dengan unsur xenofobia atau ketidaksukaan terhadap orang-orang dari negara lain juga dilarang masuk stadion. Penjagaan akan diperketat dengan menerjunkan 2.500 petugas yang terdiri dari polisi, penjaga keamanan, dan anggota Palang Merah. Penjagaan akan dibuat berlapis dan penonton harus menunjukkan barang bawaannya saat masuk ke stadion.

Isu kemerdekaan wilayah Catalan tempat bermukimnya Barcelona FC memang makin santer diwacanakan. Apalagi pada September 2015 kemarin sebuah kelompok separatis yang getol memperjuangkan kemerdekaan dari Spanyol memenangi suara di pemilu hingga 80 % dan mendominasi parlemen. Kemerdekaan Catalan diperkirakan tak akan lama lagi akan terwujud. (ANT)

Baca juga artikel terkait CATALAN

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya