Menuju konten utama

Asosiasi Penulis Indonesia Ditarget Tersusun Akhir Tahun

Puluhan penulis dari seluruh Indonesia sepakat untuk membentuk asosiasi penulis untuk mewadahi penulis dari berbagai generasi dan genre. Latar belakang pembentukan asosiasi ialah untuk meningkatkan posisi tawar penulis di dunia ekonomi kreatif dan di hadapan penerbit buku Indonesia. 

Asosiasi Penulis Indonesia Ditarget Tersusun Akhir Tahun
(Ilustrasi) seorang perempuan membaca buku di perpustakaan. foto/shutterstock

tirto.id - Puluhan penulis dari seluruh Indonesia sepakat untuk membentuk asosiasi penulis untuk mewadahi penulis dari berbagai generasi dan genre. Pada Sabtu, (8/10/20016) para penulis diwakili oleh Langit Kresna Hariadi dan Imelda Akmal membacakan deklarasikan diri di hadapan peserta dan tamu undangan Borobudur Writer and Culture Festival (BWCF) 2016.

“Kami akan menggelindingkan gema organisasi ini ke seluruh negeri, mengajak serta semua penulis untuk turut bergabung,” kata Langit Kresna Hariadi, penulis novel sejarah dan salah satu penggagas pembentukan asosiasi di Pendapa Agung, Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Sabtu (8/10/2016) malam.

Kesepakatan pembentukan asosiasi ini tidak butuh waktu lama, hanya butuh waktu setengah hari untuk membuat keputusan. Bertempat di Plataran Borobudur Resort & Spa, Magelang, Jawa Tengah para penulis berkumpul dan bermusyawarah membentuk asosiasi.

Langit mengatakan dunia penerbitan Indonesia dan toko buku itu sebenarnya tidak pernah ada tanpa penulis. “Namun ketika karya penulis diterbitkan dan dijual di toko buku, dipotong sampai 65 persen, royaltinya berapa? Penulis tidak punya daya tawar, itu sebabnya kami berpikir alangkah bagusnya kalau penulis itu bisa dihimpun, sehingga punya daya tawar supaya penerbit tidak seenaknya membikin nominal royalti,” jelas Langit.

Ketiadaan asosiasi resmi ini menyulitkan langkah penulis, juga pemerintah untuk melakukan advokasi kebijakan yang terkait tulis menulis. Asosiasi ini didirikan dengan niat untuk berpihak pada kepentingan penulis dan memajukan dunia penulisan Indonesia.

Langkah selanjutnya yang akan dikerjakan oleh para penggagas asosiasi penulis ialah membentuk kelompok kerja yang akan secara intensif membahas kelengkapan persyaratan legal pendirian sebuah organisasi, seperti pembentukan struktur organisasi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta rencana kerja. “Target kami, akhir tahun ini semua kebutuhan pembentukan organisasi tuntas,” kata Langit.

Penulis-penulis yang terlibat dalam musyawarah antara lain Langit Kresna Hariadi, Sihar Ramses, Sekar Ayu Asmara, Muhammad Mirsad (Mice), Djokolelono, Chandra Malik, Sundea Salamatahari, Fakhrunnas M. Jabbar, Aji Prasetyo, Heri Budiman, Andang Gunawan, Amelia Day, dan lain-lain.

Pembahasan difasilitasi oleh Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Endah Wahyu Sulistyanti.

Baca juga artikel terkait PENULIS atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh