Menuju konten utama

Apa yang Terjadi Usai Divaksin Penuh COVID-19 Menurut CDC?

Apa yang terjadi usai seseorang disuntuk vaksin dosis kedua? Berikut ini penjelasan menurut CDC.

Apa yang Terjadi Usai Divaksin Penuh COVID-19 Menurut CDC?
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada petugas PMI di Kantor PMI Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/2/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

tirto.id - Vaksinasi COVID-19 saat ini tengah dilakukan oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia, untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19.

Orang-orang yang telah mendapatkan vaksinasi penuh, masih harus tetap menjalankan isolasi mandiri dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun, baru-baru ini, ada temuan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat(CDC) terkait hal tersebut.

Menurut CDC, Orang yang telah divaksinasi COVID-19 tidak perlu melakukan isolasi mandiri apabila terpapar seseorang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Seperti yang diketahui, saat ini Amerika Serikat menggunakan vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech yang telah dimulai sejak 14 Desember 2020 lalu.

Rekomendasi ini tentunya berbeda dari sebelumnya yang menyarankan orang dengan COVID-19 perlu mengisolasi diri selama 14 hari untuk membantu mengekang penyebaran virus, kecuali pasien COVID-19 dalam tiga bulan sebelumnya dan tidak menunjukkan gejala.

Sekarang, CDC memperluas pengecualian dengan memasukkan orang-orang yang telah divaksinasi penuh dalam tiga bulan terakhir dan tidak menunjukkan gejala.

Divaksinasi penuh artinya setidaknya dua minggu sejak seseorang mendapatkan dosis kedua vaksin dua dosis atau satu dosis vaksin dosis tunggal.

Pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security, Maryland, Amesh A. Adalja seperti dikutip dari Health, Selasa mengatakan setuju dengan rekomendasi baru CDC ini.

"Ini sesuai dengan pedoman yang kami berikan kepada mereka yang baru sembuh dan memiliki kekebalan," kata dia.

Menurut CDC, risiko orang yang sudah divaksin dapat menyebarkan virus corona ke orang lain masih belum pasti. Walau begitu, mereka menyatakan vaksinasi terbukti bisa mencegah gejala COVID-19.

Adalja merujuk pada data vaksin dari organisasi pemeliharaan kesehatan Israel (HMO) menyatakan, hanya 317 dari 715.425 orang (0,04 persen) yang terinfeksi seminggu setelah divaksinasi.

Di pusat pengujian COVID-19 Israel, para peneliti mengamati penurunan yang signifikan dalam jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 di antara kelompok usia yang paling banyak divaksinasi, ungkap Reuters.

Hal ini menunjukkan, meskipun orang yang divaksinasi terpapar virus dan terinfeksi, mereka cenderung tidak menulari orang lain.

"Data yang muncul ini menunjukkan, orang yang divaksinasi tidak mungkin menyebarkan virus. Selain itu, secara biologis tidak masuk akal bagi saya bahwa vaksin yang sangat efektif dalam mencegah penyakit simptomatik tak berpengaruh pada penularan," tutut Adalja.

Walau begitu, menurut CDC, mereka yang telah divaksinasi tetap harus memperhatikan gejala COVID-19 selama 14 hari setelah terpapar. Apabila mengalami gejala, mereka harus dievaluasi dan dites COVID-19.

Di sisi lain, orang-orang juga perlu tetap mematuhi semua protokol kesehatan termasuk memakai masker, menjaga jarak sosial, menghindari kerumunan dan ruang berventilasi buruk.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH