Menuju konten utama

Apa Itu Misa dan Perbedaannya dengan Ibadat dalam Agama Katolik?

Mengetahui apa itu perayaan misa dan apa perbedaanya dengan ibadat dalam agama Katolik? 

Apa Itu Misa dan Perbedaannya dengan Ibadat dalam Agama Katolik?
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Uskup Ignatius Kardinal Suharyo (tengah) memimpin jalannya Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

tirto.id - Dalam agama Katolik, terdapat perayaan yang dikenal dengan sebutan Misa dan ibadat. Kedua hal ini memiliki perbedaan baik secara definisi dan tata caranya.

Misa dalam Bahasa Latin “Missa” yang berarti diutus. Dikutip dari Tesis yang berjudul Devosi Terhadap Sakramen Mahakudus Di Luar Misa Menurut Ensiklik Ecclesia De Eucharistia Artikel 25 oleh Skolastika Avrikrinus tahun 2018, dalam percakapan sehari-hari, kata misa dipahami dalam arti Perayaan Ekaristi.

Namun misa berasal dari rumus penutup Perayaan Ekaristi, dalam bahasa Latin Ite, Missa Est! yang artinya pergilah, kalian diutus! Dalam artian, saat penutup perayaan Ekaristi umat dibubarkan dengan membawa berkat dari Allah dan mereka diutus untuk kembali kepada kehidupan sehari-hari.

Misa atau perayaan Ekaristi memiliki tata perayaan yang disusun dan diberlakukan untuk semua Gereja mulai dari pembukaan, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, Komuni dan penutup.

Berdasarkan Buku Tata Perayaan Ekaristi oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), berikut susunan tata perayaan Ekaristi atau Misa:

Ritus Pembukaan

1. Salam

2. Tobat

3. Tuhan kasihanilah

4. Madah kemuliaan

5. Doa Kolekta

Liturgi Sabda

1. Bacaan I

2. Mazmur Tanggapan

3. Bacaan II

4. Alleluya/Bait Pengantar Injil

5. Injil

6. Aklamasi sesudah Injil

7. Homili

8. Syahadat

9. Doa Umat

Liturgi Ekaristi

1. Persiapan persembahan

2. Kudus

3. Prefasi

Doa Syukur Agung

1. Konsekrasi

2. Anamnese

Ritus Komuni

1. Doa Bapa Kami

2. Embolisme

3. Doa damai

4. Pemecahan Roti

5. Persiapan komuni

6. Komuni

7. Pembersihan bejana

Ritus Penutup

1. Berkat

2. Pengutusan.

Sementara itu, ibadat sabda merupakan perayaan sabda yang menitik pentingkan penghayatan terhadap Sabda Tuhan. Dalam perayaannya, umat bertemu Tuhan melalui bacaan-bacaan secara liturgis.

Dalam ibadat sabda, umat tidak menerima komuni dalam Sakramen Ekaristi melainkan komuni batin dalam bentuk doa. Sehingga, dalam ibadat sabda dapat dipimpin oleh seorang guru agama yang ditunjuk oleh seorang pastor paroki (bisa juga oleh prodiakon, suster, frater, bruder, diakon dan imam) atau orang yang dipercaya untuk memimpin ibadat.

Perayaan Sabda sering dirayakan oleh umat yang berada di daerah terpencil dan jumlah pastor yang minim dalam suatu wilayah gerejawi.

Adapun ibadat Sabda dan Komuni di mana tidak jauh berbeda dengan Ibadat Sabda. Perbedaannya, terletak pada pembagian komuni yang tentunya yang telah dikonsekrasikan oleh imam atau uskup tertahbis.

Seorang yang memimpin ibadat Sabda dan Komuni tidak diperkenankan mengkonsekrasi hosti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Alasannya, karena yang boleh mengkonsekrasi adalah mereka yang telah ditahbiskan, kecuali diakon.

Untuk itu, biasanya, mereka yang memimpin ibadat Sabda dan Komuni ini mengambil komuni kudus di tabernakel atau setelah suatu Misa selesai. Yang biasa memimpin doa ini adalah prodiakon, frater, bruder, dan diakon.

Baca juga artikel terkait AGAMA atau tulisan lainnya dari Versatile Holiday Lado

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Versatile Holiday Lado
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Yandri Daniel Damaledo