Menuju konten utama

Apa Isi Pertemuan SBY dan Jokowi Jelang Pendaftaran Capres?

Pertemuan SBY dan Jokowi terjadi menjelang pendaftaran Capres-Cawapres dan isu reshuffle kabinet.

Apa Isi Pertemuan SBY dan Jokowi Jelang Pendaftaran Capres?
Suasana pertemuan Presiden Joko Widodo bersama Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo

tirto.id - Presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo, pada Senin petang, 2 Oktober 2023 di Istana Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan itu berlangsung lebih kurang selama satu jam. Selama pertemuan itu SBY yang mengenakan kemeja batik dan Presiden Jokowi dengan kemeja putihnya. Keduanya terlihat berbincang santai dan akrab.

Usai pertemuan, Presiden Jokowi mengantar SBY menuju kendaraannya. Sebelum SBY masuk ke dalam mobil, keduanya bersalaman di depan pelataran Istana Bogor.

Banyak orang penasaran mengenai apa isi perbincangan dalam pertemuan antar kedua tokoh itu. Tidak sedikit yang berspekulasi dan mengaitkannya dengan Pilpres 2024 hingga isu perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Apa yang Dibahas Jokowi dan SBY dalam Pertemuan di Istana Bogor?

Hingga saat ini belum diketahui secara rinci isi atau pembahasan antara SBY dan Presiden Jokowi dalam pertemuan pada Senin petang.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) DPP Partai Demokrat 2020-2025, Kamhar Lakumani mengatakan, bahwa dia belum mendapatkan informasi rinci terkait pertemuan tersebut. Sebab, pertemuan kedua tokoh itu memang dilakukan secara tertutup.

Tetapi, Kamhar meyakini pertemuan dua tokoh itu tentu membahas tentang politik kebangsaan dan kenegaraan.

"Pertemuan dua presiden, Presiden RI ke-6 Pak SBY dan Presiden Jokowi tentu yang dibicarakan terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan," kata Kamhar Lakumani saat dihubungi reporter Tirto.

Hal yang menarik adalah pertemuan Presiden Jokowi dan SBY itu bertepatan dengan semakin meningkatnya suhu politik jelang pendaftaran Capres dan Cawapres yang akan dimulai pada 19 Oktober 2023.

Untuk itu, Kamhar percaya pertemuan itu akan berdampak baik dan membuat dinamika politik menjadi lebih sejuk jelang Pemilu 2024. Sebab, menurut Kamhar, pertemuan itu adalah sinyal positif yang dapat mencairkan suasana antara SBY dan Jokowi yang kerap berseberangan dalam pilihan politik.

Tidak hanya itu, pertemuan juga terjadi di tengah-tengah isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang belakangan tengah hangat diperbincangkan.

Pasalnya, ada menteri Kabinet Indonesia Maju saat ini sedang terseret kasus dugaan korupsi, yakni Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Ketika disinggung kaitan isu reshuffle dan pertemuan antara Presiden Jokowi dan SBY, Kamhar menegaskan kembali bahwa pertemuan itu murni silaturahmi kebangsaan.

"Lagi pula tak ada hubungannya silaturahmi kebangsaan ini dengan isu reshuffle," kata Kamhar saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (3/10/2023).

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto