Menuju konten utama

Akhir Pilu Arsene Wenger di Arsenal, 22 Musim Tanpa Gelar Eropa

Arsene Wenger mengakhiri kariernya selama 22 musim di Arsneal tanpa satu gelar kompetisi Eropa.

Akhir Pilu Arsene Wenger di Arsenal, 22 Musim Tanpa Gelar Eropa
Manajer Arsenal Arsene Wenger. Reuters/Lee Smith Livepic

tirto.id - Arsene Wenger harus mengakhiri 22 musimnya di Arsenal tanpa satu saja gelar kompetisi Eropa. Wenger menyaksikan timnya tersingkir oleh Atletico Madrid pada Jumat (4/5/2018) di Stadion Wanda Metropolitano ketika Arsenal tinggal satu langkah lagi menembus final Liga Eropa 2018.

Sepanjang perjalanannya bersama Arsenal, Arsene Wenger hanya dua kali berhasil membawa klub London tersebut ke final kompetisi Eropa. Semua berujung dengan kekalahan.

Yang pertama terjadi pada tahun 2000, ketika Arsenal mencapai final Piala UEFA, nama lama Liga Eropa. Arsenal saat itu tumbang oleh Galatasaray, klub Turki melalui drama adu penalti dengan skor 4-1.

Enam tahun kemudian, pada tahun 2006, Wenger punya kesempatan lagi untuk menjadi juara Eropa. Ketika itu Arsenal masuk final Liga Champions. Sayang, di ujung cerita mereka ditundukkan Barcelona 2-1.

Musim ini, harapan sempat membubung tinggi. Arsenal memang tidak masuk Liga Champions, kompetisi yang selama ini menjadi tempat mereka bernaung. Namun, The Gunners berhak tampil di Liga Eropa, yang disebut-sebut lebih mudah ditaklukkan.

Sejak babak penyisihan grup, Arsenal sudah menjadi favorit juara Liga Eropa. Mereka lalu melaju dengan mulus di babak sistem gugur. The Gunners menaklukkan Ostersund (Swedia), AC Milan (Italia), dan CSKA Moskwa (Rusia).

Namun, pada akhirnya Arsenal dihentikan oleh Arsenal di semifinal. Setelah hanya bisa bermain imbang 1-1 di Emirates Stadium, tim asuhan Arsene Wenger tumbang 1-0 di Wanda Metropolitano oleh gol tunggal Diego Costa. Mereka harus menyerah dengan agregat 2-1.

Setelah pertandingan, Arsene Wenger tidak bisa menutup kekecewaannya. Ia juga tidak mau memikirkan, apa yang akan dilakukan setelah pergi dari Arsenal akhir musim ini.

"Saya seperti tim, sangat sedih dan kecewa. Saya juga frustrasi. Ketika Anda tersingkir dari kompetisi setelah memberikan performa seperti yang kami lakukan selama 180 menit, sangat sulit menerima hal itu.

"Saya sangat-sangat sedih meninggalkan klub dengan cara tersingkir seperti ini. Saya akan mengambil beberapa saat untuk memulihkan diri dari luka ini. Setelahnya, saya akan melihat ke masa depan. Saya tidak memiliki rencana apapun saat ini," tutur Wenger dikutip dari laman resmi klub.

Sepanjang 22 musim di Arsenal, Arsene Wenger selalu membawa tim tersebut lolos ke Eropa. Wenger membuat The Gunners tampil 18 musim di Liga Champions, dan empat musim sisanya di Liga Eropa, yang dahulu bernama Piala UEFA.

Selama kurun waktu tersebut, Wenger sukses membuat timnya cukup kompetitif. Arsenal terakhir kali tersingkir di babak penyisihan grup Liga Champions pada musim 1999-2000.

Setelah itu, prestasi terburuknya adalah mencapai babak 16 besar, yang dirasakan dalam 10 musim, termasuk ketika Liga Champions menggunakan sistem grup untuk babak 16 besar tersebut pada musim 2001-2002 dan 2002-2003.

Kini tantangan bagi Arsenal adalah menemukan pelatih yang tidak kalah kompetitif dengan Arsene Wenger mulai musim depan. Sosok itu mungkin saja Thomas Tuchel, mantan pelatih Borussia Dortmund, atau mungkin pelatih lain di luar sana.

Siapapun yang akan menangani Arsenal mulai musim depan, Arsene Wenger menegaskan, dia sudah meninggalkan tim yang ampuh untuk sang penerus.

"Klub harus memikirkan beberapa hal untuk dilakukan musim depan. Saya pikir, ada sekian bahan di tim kami, dan mereka akan bangkit kembali. Para pemain ini memiliki kualitas dan dengan tambahan pada musim panas, mereka akan memiliki bahan yang cukup untuk bertarung musim depan," kata Wenger.

Baca juga artikel terkait ARSENAL atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus