Menuju konten utama

Airlangga Klaim Startup Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim startup dapat turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Airlangga Klaim Startup Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan sebelum penandatanganan kontrak antara PT PLN Indonesia Power dengan U.S. Trade and Development Agency (USTDA) dalam rangkaian kegiatan Forum Bisnis Kamar Dagang dan Industri Indo-Pasifik di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (18/3/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim perusahaan rintisan berbasis teknologi atau startup dapat turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dia merinci saat ini Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup terbanyak ke-6 di dunia memiliki 2.506 start up, terdiri dari 9 unicorn dan 2 decacorn.

“Start up berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan dan kontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi yang ditawarkan,” kata Airlangga dalam konferensi pers Dampak Ekonomi Ekosistem GoTo dikutip dari Antara, Rabu (29/3/2023).

Ekonomi digital Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh menjadi 1 triliun dolar AS pada 2030 dari sebelumnya sebesar 174 miliar dolar AS pada 2021. Dia menuturkan di awal pandemi COVID-19, pelanggan baru internet di kawasan ASEAN bertambah sebanyak 60 juta orang dimana mayoritas berasal dari area rural sehingga ekonomi digital semakin inklusif.

“Hingga saat ini populasi online di Asia Tenggara mencapai 440 juta orang. Jumlah ini akan terus meningkat dan merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan, juga oleh Indonesia,” katanya.

Sementara itu, dia menjelaskan tahun 2022 merupakan tahun yang tidak mudah karena Indonesia sedang berupaya keras untuk pulih dan bangkit setelah pandemi selama dua tahun. Namun, Indonesia dapat melaluinya dengan tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dia mencontohkan GoTo merupakan salah satu perusahaan yang membantu Indonesia di masa pemulihan tersebut.

“Melalui kajian LPEM FEB UI, saya mengapresiasi kontribusi dan dampak nyata GoTo ke perekonomian nasional, khususnya dalam menciptakan tambahan lapangan pekerjaan melalui bisnis mitra UMKM-nya, mengurangi tingkat kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan pendapatan,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengklaim GoTo akan berkembang seiring ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan tumbuh hingga mencapai nilai 360 miliar dolar AS di tahun 2030.

“Saya berharap GoTo terus dapat menghadirkan inovasi produk dan layanan yang berguna untuk jutaan mitra pengemudi, mitra UMKM, dan konsumen di Indonesia serta secara konsisten mampu mentransformasi UMKM untuk masuk ke ekosistem digital,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait STARTUP

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin