Menuju konten utama

Utang Luar Negeri RI Naik 2,9% Jadi USD 400,2 Miliar per April 2020

Jumlah itu terdiri dari 192,4 miliar dolar AS utang luar negeri publik dan sisanya sektor swasta serta BUMN.

Utang Luar Negeri RI Naik 2,9% Jadi USD 400,2 Miliar per April 2020
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia per April 2020 mencapai 400,2 miliar dolar AS. Utang tersebut terdiri dari 192,4 miliar dolar AS ULN publik (pemerintah dan bank sentral) dan sisanya utang sektor swasta termasuk BUMN senilai 207,8 miliar dolar AS.

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir April 2020 naik menjadi 36,5 persen dari bulan sebelumnya 34,6 persen. Sekitar 88,9 persen dari total ULN bersifat jangka panjang.

“ULN Indonesia tersebut tumbuh 2,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2020 sebesar 0,6 persen (yoy),” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Senin (15/6/2020).

Naiknya ULN Indonesia pada April 2020 disebabkan oleh peningkatan ULN sektor publik di tengah perlambatan pertumbuhan ULN swasta. Rinciannya per April 2020 ULN pemerintah mencapai 199,7 milair dolar AS naik 1,6 persen yoy. Nilai ini juga tercatat meningkat dari posisi Maret 2020 yang sempat terkontraksi atau minus 3,6 persen yoy.

Naiknya utang pemerintah ini disebabkan peningkatan kebutuhan pembiayaan terutama dalam rangka penanganan wabah COVID-19. Meski naik BI menyatakan kenaikan ULN ini dilakukan secara hati-hati dan penggunannya pun dipastikan tepat sasaran.

Onny mencatat 23,3 persen dari total ULN Pemerintah dipakai untuk jasa kesehatan dan kegiatan sosial, 16,4 persen untuk sektor konstruksi, 16,2 persen untuk sektor jasa pendidikan, 12,8 persen untuk sektor jasa keuangan dan asuransi, dan 11,6 persen untuk sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Sementara itu, ULN swasta pada akhir April 2020 naik 4,2 persen yoy relatif melambat dari Maret 2020 yang masih tumbuh 4,7 persen yoy. Penurunan terjadi karena adanya perlambatan ULN lembaga keuangan yang terkontraksi 4,8 persen (yoy) lebih dalam dari posisi bulan sebelumnya yang mencapai 2,4 persen yoy. Lalu ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sedikit meningkat menjadi 7,3 persen di April 2020 dari sebelumnya 7 persen.

Baca juga artikel terkait UTANG LUAR NEGERI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan