tirto.id - Perang antara Israel dan Hamas Palestina yang pecah sejak Sabtu, 7 Okotber 2023 masih berlangsung hingga hari ini, Selasa, 14 Oktober 2023. Berdasarkan pembaruan (update) terkini, jumlah korban jiwa dari warga sipil terus bertambah.
Dikutip dari Morocco World News, Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin sore, 13 Oktober 2023 mengumumkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel mencapai 11.360 orang.
Dari jumlah korban tersebut, sebagian besar adalah anak-anak mencapai 4.609 orang, perempuan sebanyak 3.100 orang, dan 678 orang lanjut usia. Sementara korban luka-luka mencapai 28.200 orang.
Menurut kantor urusan kemanusiaan Perserikatan Bagsa-Bangsa (PBB), OCHA, mengatakan sekitar 200.000 warga Palestina telah meninggalkan utara Gaza. Para pengungsi bergerak ke selatan sejak 5 November melalui "koridor" militer Israel.
"Kepadatan dan keterbatasan akses ke tempat tinggal, makanan dan air, di bagian selatan, semakin memprihatinkan," kata OCHA dikutip Aljazeera.
Ratusan ribu warga Palestina yang tidak mau atau tidak mampu pindah ke selatan tetap berada di utara. Padahal pertempuran di wilayah Gaza utara terus berlanjut.
"Mereka berjuang untuk mendapatkan air dan makanan dalam jumlah minimum untuk bertahan hidup," catat OCHA.
Krisis Pangan dan Air di Palestina
Tak hanya masalah keamanan, warga Palestina juga dihadang masalah kesehatan serius akibat krisis pangan dan pasokan air. Sejak Oktober lalu, pasokan air di wilayah tersebut telah dibatasi oleh Israel.
Akibatnya, jumlah air untuk warga Palestina sangat terbatas. Hal ini menyebabkan kasus dehidrasi di wilayah tersebut meningkat.
Tak hanya itu, warga Palestina juga terpaksa mengonsumsi air dari sumber-sumber yang tidak aman dengan risiko penularan penyakit berbahaya lewat air.
Sementara itu, sebanyak 115 truk yang membawa makanan, obat-obatan, perlengkapan kesehatan, air minum, selimut, tenda, dan produk kebersihan menyeberang dari Mesir ke Gaza pada hari Senin (13/11/2023).
Jumlah total truk bantuan yang memasuki daerah tersebut sejak 21 Oktober mencapai 1.096 truk.
Seluruh Rumah Sakit di Gaza Terancam Tutup
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Dr. Ashraf al-Qudra mengumumkan pada Selasa (14/11/2023) bahwa seluruh rumah sakit di Gaza terancam tutup dalam 48 jam.
Masih dikutip dari Aljazeera, peristiwa ini terjadi lantaran seluruh rumah sakit di Gaza saat kekurangan bahan bakar untuk menyalakan listrik.
Bahkan dalam sebuah pernyataan, Ashraf menyebut bahwa layanan kesehatan di wilayah utara Gaza kini sudah tidak lagi tersedia. Bahkan pusat medis terbesar di Gaza, yaitu al-Shifa dan al-Quds tutup pada Senin (13/11/2023).
Penutupan dua rumah sakit besar itu terjadi usai wilayah setempat dibombardir tentara Israel. Krisis energi juga menyebabkan tiga bayi prematur di RS al-Shifa tewas karena peralatan medis tidak mampu beroperasi.
Jokowi Minta Joe Biden Menghentikan Konflik di Gaza
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikonfirmasi telah mendarat di Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden hari ini, Selasa (14/11/2023).
Berdasarkan rilis dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Presiden Jokowi tiba di Gedung putih pada 04.20 WIB dan segera menghadiri pertemuan terbatas dengan Biden.
Kedatangan Jokowi untuk membahas kerja sama bilateral AS-Indonesia di bidang ekonomi, sekaligus konflik dan krisis HAM yang terjadi di Gaza, Palestina.
Masih berdasarkan laporan Kemenlu, Jokowi mengajak Biden untuk menghentikan konflik dan kekejaman yang terjadi di Gaza.
"Indonesia meminta AS untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza," kata Presiden Jokowi dalam pertemuannya dengan Biden.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy
