Menuju konten utama
Berita Corona Terkini

Update Corona Dunia 16 Desember Sore: Total 73 Juta, AS Tertinggi

Update corona di dunia 16 Desember 2020 sore pukul 16.00 WIB, kasus global capai 73 juta, AS terbanyak di dunia. 

Update Corona Dunia 16 Desember Sore: Total 73 Juta, AS Tertinggi
Ilustrasi Corona di Ruang Publik. foto/Istockphoto

tirto.id - Total kasus corona di seluruh dunia hingga hari ini, Rabu (16/12/2020) pukul 16.00 WIB berjumlah 73,876,443. Demikian menurut laporan dari situs Worldometers.

Saat ini, total jumlah kematian di seluruh dunia mencapai 1,643,188 jiwa. Sementara pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 51,877,331 orang. Kasus aktif saat ini di seluruh dunia berjumlah 20,355,924.

Menurut Worldometers, Amerika Serikat (AS) masih menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia yaitu 17,143,942, dengan jumlah kematian mencapai 311,073 jiwa.

Di posisi ke-2, ada India dengan jumlah kasus sebanyak 9,932,908 dan kematian akibat COVID-19 mencapai 144,130 jiwa.

Brasil berada di posisi ke-3 dengan 6,974,258 kasus. Rusia di posisi ke-4 mendapat tambahan kasus sebanyak 26,509 dan 596 kematian baru, sehingga total kasus mencapai 2,734,454.

Prancis berada di posisi ke-5 dengan total kasus hingga saat ini mencapai 2,391,447. Turki menyalip Inggris ke posisi ke-6 dengan jumlah kasus mencapai 1,898,447, sementara Inggris berada di peringkat ke-7 dengan 1,888,116 kasus.

Indonesia, menurut Worldometers berada di posisi ke-19, dengan penambahan kasus baru sebanyak 6,725 dan 137 kematian baru. Total kasus di Tanah Air kini berjumlah 636,154.

Data Baru WHO Soal Corona

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbaru menyebutkan bahwa petugas kesehatan menyumbang sekitar 3% dari populasi dunia, tetapi menyumbang 14% dari semua orang yang terinfeksi COVID-19.

Data baru dari WHO dan UNICEF ini menunjukkan bahwa satu dari empat fasilitas kesehatan secara global kekurangan layanan air dasar.

Di 47 negara terbelakang di dunia, setengah dari semua fasilitas kesehatan tidak memiliki air bersih di lokasi.

"Hal ini menempatkan petugas kesehatan dan pasien pada risiko dari segala jenis infeksi, membuat persalinan menjadi kurang aman, dan mendorong resistensi antimikroba," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Mengatasi kesenjangan, ini merupakan prioritas yang mendesak bagi WHO dan UNICEF, dan harus dilakukan di seluruh dunia.

Menurut Tedros, perkiraan awal menunjukkan bahwa memastikan semua fasilitas perawatan kesehatan di 47 negara terbelakang memiliki air dasar, sanitasi, kebersihan, pengelolaan limbah dan layanan pembersihan akan menelan biaya tambahan 3,6 miliar dolar AS antara tahun 2021 dan 2030.

"Dan kita tahu bahwa untuk setiap dolar yang diinvestasikan dalam kebersihan tangan saja, ada keuntungannya sebesar US$ 15," imbuhnya Dengan kata lain, berinvestasi dalam air, sanitasi, dan kebersihan bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, itu adalah hal yang cerdas untuk dilakukan, kata Tedros.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA HARI INI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH