Menuju konten utama

Surat Resmi Pemecatan Politisi Muda Golkar Belum Dikeluarkan

Wasekjen DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan pemecatan Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia baru sebatas pernyataan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) saja.

Surat Resmi Pemecatan Politisi Muda Golkar Belum Dikeluarkan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto menyampaikan pidato politiknya saat pembukaan Rapimnas II partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id -

Wasekjen DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan pemecatan Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia baru sebatas pernyataan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) saja. Belum menjadi keputusan Mahkamah Partai Golkar.
"Belum kalau di Mahkamah Partai. Setahu saya surat pemecatannya juga belum ada," kata Dave kepada Tirto, Senin (4/8/2017).
Maka, menurut Dave, Doli masih bisa untuk melakukan pembelaan ke Mahkamah Partai terkait statusnya saat ini. Sebab, keputusan Mahkamah Partai mengikat seluruh kader.
"Kalau terbukti pemecatan itu tidak tepat, Bang Doli bisa masuk lagi. Keputusan Mahkamah Partai harus dipatuhi Ketum dan Sekjen," kata Dave.
Selain itu, menurut Dave, dengan mengambil langkah hukum akan lebih baik bagi citra Doli daripada bermain opini di media massa.
"Di partai itu kan ada proses hukumnya. Bang Doli tempuh saja jalur itu," kata Dave.
Pemecatan Doli diumumkan oleh Sekjen Golkar Idrus Marham di DPR pada 30 Agustus lalu. Idrus menyatakan bahwa Doli telah melanggar norma partai dengan Gerakan Golkar Bersih yang dilakukan olehnya. Termasuk dengan mencemarkan nama baik Ketua Umum Golkar Setya Novanto dengan tuduhan bertemu Ketua MA Hatta Ali.
Dave pun tak membantah alasan tersebut. Menurutnya, Doli selama aksinya sulit untuk dimintai penjelasan. Sehingga, DPP Golkar pun mengambil sikap untuk memecat.
"Nah, dengan ke Mahkamah Partai saya pikir itu momen juga untuk Bang Doli berkomunikasi," kata Dave.
Meski begitu, Dave berharap status dari Doli bisa dipulihkan. Mengingat, menurutnya Golkar saat ini membutuhkan kader, bukan membuang kader.
Sebelumnya, Doli menganggap pemecatan dirinya sebagai pembunuhan karakter. Terutama dengan diumumkannya pemecatan tersebut di DPR dan di hadapan media.
"Ternyata partai ini dikelola dengan kepemimpinan yang seburuk-buruknya dalam sejarah Golkar. Sudahlah terindikasi korup, kemudian tidak ada rasa malu, tak bermoral, dan berlagak totaliter pula," kata Doli dalam rilis tertulis yang diterima Tirto sehari setelah dipecat, Kamis (31/8/2017).

Baca juga artikel terkait PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri