Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Siklon Batsirai di Madagaskar: Kondisi Terkini, Tewaskan 80 Orang

Badai batsirai telah memperburuk situasi karena turut menghancurkan tanaman padi, buah-buahan dan sayuran.

Siklon Batsirai di Madagaskar: Kondisi Terkini, Tewaskan 80 Orang
Pemandangan dari udara yang diambil dengan drone menunjukkan rumah-rumah yang rusak dan puing-puing di pantai setelah Topan Batsirai, di Mananjary, Madagaskar, Selasa (8/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis/aww/sad.

tirto.id - Siklon batsirai yang melanda Madagaskar telah menewaskan 80 orang. Badai topan itu juga menghancurkan bangunan dan rumah-rumah. Angka kematian itu bisa meningkat karena beberapa desa terkena dampak paling parah.

Siklon batsirai adalah badai destruktif kedua di Madagaskar dalam dua minggu terakhir setelah topan ana yang menewaskan 55 orang dan menyebabkan 130.000 orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sebagaimana menurut laporan Al Jazeera, awalnya korban tewas akibat badai itu mencapai 29 orang, tetapi bertambah menjadi 80 orang. Informasi itu disampaikan oleh badan bantuan bencana Madagaskar.

Menurut badan itu, 60 kematian terjadi di satu daerah, yakni distrik Ikongo di tenggara Madagaskar. Pihak berwenang masih mengumpulkan rincian tentang apa yang terjadi di Ikongo.

Berdasarkan keterangan anggota parlemen yang mewakili distrik itu, ada banyak jumlah korban tewas di sana. Sebagian besar korban tenggelam atau tertimpa reruntuhan.

Bencana ini tentu semakin membikin keadaan bertambah parah. Sebab, negara kepulauan yang berpenduduk hampir 30 juta itu kekurangan pangan akibat kekeringan parah yang berkepanjangan.

Program Pangan Dunia mengatakan, badai batsirai telah memperburuk situasi karena turut menghancurkan tanaman padi, buah-buahan dan sayuran. Padahal, dua minggu lagi mereka akan panen.

Siklon Batsirai

Seorang wanita duduk di puing-puing rumahnya yang hancur setelah Topan Batsirai, di kota Mananjary, Madagaskar, Senin (7/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis/rwa/sad.

Topan tersebut juga menyebabkan banjir yang meluas dan membuat 12 jalan dan 14 jembatan tidak dapat dilalui, memutus beberapa daerah yang terkena dampak terburuk dan menghambat upaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat setempat.

Sementara itu, Africa News melaporkan, lebih dari 84 ribu orang terkena dampak dan hampir 60 ribu orang mengungsi. Saat ini ada banyak LSM dan badan-badan PBB mulai mengerahkan timnya untuk membantu.

Topan itu menghantam Madagaskar pada Sabtu malam, tepatnya di daerah pesisir yang jarang penduduknya dan wilayah pertanian sepanjang 150 km. Kemudian, topan itu bergerak menuju pusat, merusak lumbung padi dan sungai-sungai meluap ke sawah, sehingga khawatir akan terjadi krisis kemanusiaan.

Rumah-rumah hancur dan mengalami kebanjiran. Pusat kesehatan dan sekolah juga ikut rusak. Sekitar 20 jalan dan 17 jembatan tidak dapat dilalui sehingga sulit untuk melakukan operasi penyelamatan.

"Sawah rusak, tanaman padi hilang. Ini adalah tanaman utama rakyat Malagasi dan ketahanan pangan mereka akan sangat terpengaruh dalam tiga hingga enam bulan ke depan jika kita tidak segera bertindak," kata Pasqualina DiSirio, direktur World Program Pangan (WFP) di dalam negeri.

Baca juga artikel terkait SIKLON BATSIRAI MADAGASKAR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya

Artikel Terkait